Dunia pemasaran terus berubah. Dalam beberapa dekade terakhir, pendekatan pemasaran telah berevolusi mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan perilaku konsumen. Apa yang dulunya cukup dengan menyebar brosur dan iklan di koran, kini sudah tidak lagi efektif. Di era digital dan serba cepat seperti sekarang, pendekatan pemasaran yang tidak adaptif akan tertinggal.
Philip Kotler, seorang tokoh besar dalam dunia marketing, memperkenalkan konsep evolusi pemasaran dari Marketing 1.0 hingga Marketing 5.0. Konsep ini sangat penting untuk dipahami oleh pelaku usaha dan UMKM karena mampu menjadi fondasi untuk menyusun strategi pemasaran yang relevan dan kekinian.
Kali ini kita akan membahas secara mendalam apa itu Marketing 1.0 hingga 5.0, lengkap dengan contoh penerapannya dalam konteks usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Harapannya, setelah membaca artikel ini, Anda bisa memahami pentingnya perubahan pendekatan pemasaran dan mengaplikasikannya secara nyata dalam bisnis Anda.
Marketing 1.0: Fokus pada Produk
Marketing 1.0 adalah fase paling awal dalam dunia pemasaran modern. Fokus utama dalam marketing 1.0 adalah pada produk itu sendiri. Di masa ini, perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang unggul dari segi kualitas dan fitur.
Karakteristik Marketing 1.0:
- Produk menjadi pusat perhatian
- Komunikasi satu arah
- Konsumen dianggap sebagai penerima pasif
- Fokus pada produksi massal dan efisiensi
Contoh untuk UMKM: Sebuah usaha kerajinan hanya mempromosikan fitur produknya, seperti “Toples kaca handmade, diameter 10 cm, tutup kayu alami.” Tidak ada penekanan pada siapa pelanggan yang dibidik atau manfaat emosional dari penggunaan produk.
Kelebihan:
- Cocok di era awal revolusi industri
- Efisien untuk skala produksi besar
Kekurangan:
- Tidak relevan dengan konsumen modern
- Tidak mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu

Strategi Marketing – Nextup ID
Marketing 2.0: Fokus pada Konsumen
Perkembangan teknologi dan peningkatan daya beli masyarakat membuat perusahaan mulai menyadari pentingnya pemahaman terhadap konsumen. Inilah masa Marketing 2.0, di mana fokus pemasaran bergeser dari produk ke konsumen.
Karakteristik Marketing 2.0:
- Konsumen sebagai raja
- Segmentasi pasar menjadi penting
- Komunikasi dua arah mulai berkembang
- Riset pasar dan survei pelanggan digunakan untuk memahami keinginan pasar
Contoh untuk UMKM: Pemilik toko kue mulai memisahkan varian produk untuk anak-anak, dewasa, dan orang dengan alergi tertentu. Promosinya menyesuaikan dengan gaya bahasa dan kebutuhan setiap segmen.
Kelebihan:
- Membuat produk/jasa lebih relevan
- Meningkatkan kepuasan pelanggan
Kekurangan:
- Masih berfokus pada keuntungan perusahaan
- Tidak mempertimbangkan nilai-nilai yang lebih dalam
Marketing 3.0: Fokus pada Nilai dan Emosi
Di era Marketing 3.0, pemasaran tidak lagi hanya soal kebutuhan, tapi juga tentang nilai, misi, dan makna. Konsumen kini tidak hanya membeli karena butuh, tapi juga karena mereka percaya pada nilai yang dibawa oleh suatu merek.
Karakteristik Marketing 3.0:
- Konsumen sebagai makhluk multidimensi: logika, emosi, spiritual
- Perusahaan membawa misi sosial, budaya, atau lingkungan
- Fokus pada storytelling dan brand purpose
Contoh untuk UMKM: Usaha makanan rumahan mempromosikan dirinya sebagai produk yang dibuat dari bahan organik dan membantu petani lokal. Narasi promosi tidak hanya soal rasa, tapi soal kontribusi sosial dan keberlanjutan.
Kelebihan:
- Menumbuhkan loyalitas yang kuat
- Meningkatkan kepercayaan dan engagement
Kekurangan:
- Harus tulus dan konsisten agar tidak dianggap gimmick
Marketing 4.0: Digital dan Terkoneksi
Internet dan teknologi digital mengubah segalanya. Marketing 4.0 adalah era di mana konektivitas menjadi sangat penting. Pelaku usaha dan UMKM harus hadir di dunia online dan membangun hubungan dengan konsumen melalui berbagai platform.
Karakteristik Marketing 4.0:
- Omnichannel marketing (online dan offline terintegrasi)
- Media sosial sebagai saluran komunikasi utama
- Personal branding dan konten menjadi kunci
- Data menjadi bahan analisis
Contoh untuk UMKM: UMKM fesyen lokal mempromosikan produknya lewat Instagram, TikTok, dan WhatsApp Business. Mereka memanfaatkan video behind-the-scenes, testimoni pelanggan, serta link pembelian langsung di bio.
Kelebihan:
- Menjangkau audiens yang luas dan spesifik
- Biaya lebih murah dari iklan konvensional
Kekurangan:
- Butuh keahlian digital marketing
- Persaingan konten sangat tinggi

Strategi Marketing – Nextup ID
Marketing 5.0: Teknologi untuk Kemanusiaan
Marketing 5.0 adalah evolusi terbaru yang diperkenalkan oleh Kotler. Di sini, teknologi canggih seperti AI, big data, dan IoT dimanfaatkan bukan hanya untuk efisiensi, tetapi untuk memberikan pengalaman personal dan bernilai kemanusiaan kepada konsumen.
Karakteristik Marketing 5.0:
- Pemanfaatan teknologi tinggi
- Kecerdasan buatan (AI) untuk prediksi dan personalisasi
- Tetap fokus pada nilai manusia dan etika
- Customer journey yang otomatis namun tetap bermakna
Contoh untuk UMKM: Sebuah UMKM makanan menggunakan chatbot untuk menjawab pertanyaan pelanggan 24/7, sistem CRM untuk menyimpan preferensi pelanggan, dan email marketing otomatis untuk promosi spesial ulang tahun pelanggan.
Kelebihan:
- Sangat efisien dan relevan
- Menjawab tantangan pasar modern
Kekurangan:
- Butuh investasi teknologi
- Perlu menjaga keamanan data dan etika penggunaannya
Versi Marketing | Fokus Utama | Ciri Khas | Contoh untuk UMKM |
---|---|---|---|
Marketing 1.0 | Produk | Promosi satu arah | “Keripik singkong, 100 gr, rasa balado” |
Marketing 2.0 | Konsumen | Segmentasi pasar, riset pelanggan | “Produk khusus untuk penderita diabetes” |
Marketing 3.0 | Nilai & Emosi | Misi sosial, narasi brand | “Membantu petani lokal lewat produk kopi organik” |
Marketing 4.0 | Digital & Sosial | Medsos, SEO, chatbot, konten | Kampanye TikTok + Instagram + e-commerce |
Marketing 5.0 | AI & Kemanusiaan | AI, big data, pengalaman personal | Email promosi otomatis berdasarkan data pelanggan |
Kenapa UMKM Harus Mengikuti Evolusi Ini
- Agar Tidak Tertinggal Zaman Di era digital, konsumen mencari informasi produk lewat Google, TikTok, atau Instagram. Tanpa kehadiran digital, UMKM bisa kehilangan peluang besar.
- Menarik Generasi Muda Generasi Z dan milenial menyukai brand yang punya nilai dan hadir secara digital. Mereka juga menyukai interaksi yang personal dan cepat.
- Meningkatkan Kredibilitas dan Daya Jual UMKM yang mampu menjelaskan nilai, testimoni, dan produknya dengan baik di dunia maya akan lebih dipercaya konsumen.
- Efisiensi Operasional Teknologi membantu otomatisasi, menghemat waktu dan biaya. Dari sistem pemesanan, pembayaran, hingga pelayanan pelanggan.
Saatnya UMKM Naik Kelas dengan Marketing Modern
Pemasaran bukan lagi sekadar memasang spanduk atau membagikan brosur. Ini adalah seni memahami manusia dan menggunakan teknologi untuk menjalin hubungan yang bermakna. Marketing 1.0 hingga Marketing 5.0 adalah bukti bahwa dunia bisnis harus terus beradaptasi. Bagi pelaku usaha dan UMKM, memahami konsep ini bisa menjadi pembeda di tengah persaingan. Jangan hanya fokus pada produk, tapi pikirkan juga bagaimana menyampaikan nilai usaha Anda ke hati pelanggan.
Kalau kamu ingin belajar lebih dalam tentang digital marketing, storytelling, atau membuat strategi pemasaran berbasis data, banyak pelatihan kini tersedia untuk pelaku UMKM. Saatnya belajar, tumbuh, dan naik kelas bersama Nextup ID!