Membuat Kemasan Produk Yang Ciamik | Nextup ID

Ketika membeli sebuah barang, Apa yang membuat Anda tertarik? selain kualitas produk pasti tampilan kemasan mempengaruhi pilihan Anda. Pada beberapa kasus, konsumen bahkan tertarik untuk membeli suatu produk karena memiliki penampilan kemasan unik. Ternyata istilah “Don’t judge a book by its cover” berlaku juga kepada kemasan, padahal tidak semua kemasan yang menarik menjamin kualitas produk didalamnya. Karena itulah, penampilan kemasan memiliki peranan yang penting pada produk yang dijual.

Mengapa Produk Butuh Kemasan?

Sebagai pelaku bisnis Anda harus cermat dalam mencari cara agar produk terus digemari komsumen. Selain kualitas produk, kemasan juga mempunyai andil besar dalam menarik minat konsumen. Ketika membeli suatu produk makanan ringan yang hanya dikemas dengan plastik biasa, sering sekali mendapatkan produk yang sudah tidak renyah dan ada perubahan rasa. Padahal penjual menginformasikan bahwa makan ringan tersebut baru saja diproduksi. Hal tersebut sering terjadi karena plastik hanya di tutup dengan menggunakan stapler, sehingga masih ada ruang untuk udara dapat masuk. Dalam kemasan plastik tersebut juga tidak dilengkapi dengan keterangan tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa. Hal itu bisa merugikan konsumen karena kurangnya informasi yang didapat dari produk tersebut.

Kemasan dapat diartikan sebagai salah satu media komunikasi antara produk dengan konsumnennya. Jika kemasan terlihat menarik dan memilliki karkter yang kuat dan memikat, besar kemungkinan konsumen akan selalu ingat dengan produk tersebut.

  1. Melindungi Produk

Kemasan memiliki fungsi penting dalam melindungi kualitas produk agar tidak mudah rusak. Produk membutuhkan kemasan agar dapat melindungi produk dari goresan, basah, cacat, terik matahari dan bakteri. Ketika pengiriman produk berisiko mengalami kerusakan dalam perjalanan. Hal itu bisa disebabkan karena terjatuh atau tertimpa barang lain. Kemasan yang baik akan membuat produk menjadi lebih terjamin keamananya.

  1. Membangun Kepercayaan Konsumen

Kemasan produk yang baik dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Didalam bisnis online, konsumen Anda akan puas jika produk telah sampai ketanganya dalam kondisi baik. Dengan adanya kepuasan secara otomatis kepercayaan konsumen terhadap produk akan terbangun.

  1. Menambah Daya Tarik

Dalam mendesain produk Anda harus dapat mencari jasa desainer yang sudah perbengalaman. Desainer akan lebih paham mengenai desain bentuk, dan material kemasan yang sesuai PPdengan jenis produk Anda. Dengan rancangan yang akan dituangkan kedalam produk Anda, kemasan akan terlihat lebih kreatif dan berkonsep. Kemasan yang memiliki keunikan dan daya tarik, menjadi nilai tambah untuk konsumen membelinya.

  1. Mempromosikan Produk

Didalam kemasan produk Anda dapat mencantunkan mengenai informasi tentang produk Anda. Seperti nama brand, logo, slogan, harga, alamat website, akun media sosial, manfaat, komposisi, dan lain-lain. Informasi yang sudah Anda cantumkan adalah bagian dari cara promosi untuk memperkenalkan keunggulan produk. Perhatikan juga informasi produk agar tidak sampai memenuhi desain kemasan, karena akan terlihat menjadi tidak menarik.

  1. Memperkuat Karakteristik Produk

Dalam dunia bisnis produk yang kita pasarkan terkadang sama dengan pembisnis lain, kemasan produk adalah salah satu strategi yang dapat diterapkan untuk membuat perbedaan. Kemasan produk akan menjadi identitas produk Anda. Dalam menentukan kemasan produk Anda harus membuat konsep yang menarik, agar konsumen dapat lebih mudah mengingat dan mengenal bisnis Anda dibandingkan dengan produk lain yang sejenis. Jadikan kemasan Anda terlihat spesial sehingga konsumen merasa senang bisa memakai produk Anda.

Memahami Pembagian & Perbedaan Kemasan Produk

Kemasan merupakan sebuah wadah produk yang berfungsi untuk melindungi produk. Selain itu juga kemasan berfungsi sebagai media informasi dari produk itu sendiri dan juga dapat berfungsi sebagai media promosi produk.

Jenis kemasan suatu produk dengan produk lainnya tentu berbeda. Anda harus dapat membedakan Jenis kemasan apa yang cocok untuk produk Anda. Jika produk Anda berjenis makanan berkuah tidak mungkin Anda menggunakan kemasan kertas yang mudah rusak. Mungkin plastik cocok untuk untuk makanan berkuah tetapi ada beberapa plastik yang akan rusak jika terkena kuah panas. Karena itulah Anda harus bisa membedakan karakteristik bahan kemasan yang Anda pilih. Hal pertama yang harus Anda pelajari yaitu mengetahui jenis-jenis kemasan, yaitu:

  1. Kemasan berdasarkan struktur isi kemasan
  • Kemasan Primer, yaitu kemasan yang langsung membungkus produk (bahan pangan). Contoh jenis kemasan ini adalah bungkus snack, kaleng susu, dan botol minuman.
  • Kemasan Sekunder, yaitu kemasan yang digunakan untuk mengemas produk yang telah dikemas dengan kemasan primer. Contoh jenis kemasan ini adalah karton untuk mengemas susu kaleng.
  • Kemasan Tersier dan Kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
  1. Kemasan berdasarkan frekuensi pemakaiannya
  • Kemasan Sekali Pakai (Disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai. Contohnya bungkus plastik, bungkus permen, karton dus, makanan kaleng.
  • Kemasan yang dapat dipakai berulang kali (Multi Trip), yaitu kemasan yang umumnya tidak dibuang oleh konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
  • Kemasan yang tidak dibuang (Semi Disposable), yaitu kemasan yang biasanya digunakan untuk kepentingan lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng susu dan berbagai jenis botol.
  1. Kemasan berdasarkan sifat kekakuan
  • Kemasan Fleksibel, yaitu kemasan yang menggunakan bahan yang mudah dilenturkan, misalnya plastik, foil, dan kertas.
  • Kemasan Kaku, yaitu kemasan yang menggunakan bahan keras dan kaku, misalnya gelas, logam, kaca, kayu.
  • Kemasan Hybird, yaitu kemasan yang memiliki sifat fleksibel dan kaku, misalnya botol plastik dan wadah bahan yang berbentuk pasta.
  1. Kemasan berdasarkan kesiapan pakai
  • Kemasan siap pakai, yaitu kemasan yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar dari pabrik. Contohnya adalah wadah botol, wadah kaleng, dan sebagainya.
  • Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik.
Baca Juga:  Customer Relationship Management, Sudah Tau Belum?

Hal yang kedua yaitu dengan mengetahui jenis bahan yang Anda gunakan. Pastikan Anda memilih bahan yang dapat melindungi dan meminimalisir kerusakan:

1.Kertas

Memiliki karakteristik yang dapat menyerap minyak, kertas cocok untuk produk makanan yang melewati proses penggorengan, khususnya gorengan. Dengan perkembangan yang ada kertas dimodifikasi dengan dilapisi plastik sehingga dapat menjadi wadah makanan siap saji baik manis maupun asin seperti bakmi, spaghetti, donat, pizza, martabak dan sebagainya. Keuntungan memakai bahan kertas yaitu harga lebih murah dan mudah untuk di desain.

  1. Plastik

Plastik digunakan untuk kemasan produk baik minuman, makanan, maupun produk lainnya. Anda dapat menentukan jenis plastik yang cocok sesuai tekstur, ketebalan dan ketahanan jika terkena panas.

3.Styrofoam

Biasanya Styrofoam digunakan udah mengemas makanan siap saji akan tetapi jika ingin memakai kemasan ini Anda harus melapisi lagi dengan kertas maupun plastik karena zat yang terkandung dalam Styrofoam tidak baik bagi tubuh jika langsung terkena dengan makanan. Styrofoam biasanya digunakan untuk pengiriman produk untuk menjaga suhu agar tetap dingin.

  1. Kaleng

Kaleng digunakan untuk mengemas produk dengan daya simpan lama, seperti minuman, dan makanan kaleng. Bisa juga sebagai kemasan produk cat, lem dan lain – lain

  1. Kaca

Kaca bisa digunakan untuk produk makanan dan minuman. Produk yang menggunakan kaca biasanya produk dengan daya simpan lama.

Bagaimana Membuat Kemasan Yang Menarik?

Kemasan merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keputusan konsumen untuk membeli suatu produk. Apabila kemasannya menarik, pembeli bisa secara tidak langsung mempromosikan produk yang kamu jual dengan membagikannya di media sosial.

1.Gunakan desain yang sederhana

Buatlah desain yang simpel namun tetap menarik. Jangan membuat desain yang terlalu rumit karena kesan yang ditampilkan akan membingungkan konsumen. Walaupun desain simpel, namun juga harus unik.

  1. Gunakan warna cerah dan berbeda

Membuat kemasan produk yang menarik dan unik salah satunya didukung dari pilihan warna-warna cerah dan berbeda. Warna cerah biasanya menjadi pilihan tepat karena akan terkesan mencolok dan berbeda.

  1. Manfaatkan gambar yang menarik
Baca Juga:  Cara Mengukur Market Size dan Market Share

Konsumen cenderung lebih mudah menerima sesuatu yang berbau visual, oleh sebab itu cantumkan gambar agar lebih menarik minat pembeli.

  1. Tambahkan data legalitas dari pemerintah

Dengan mencantumkan data legalitas dari lembaga pemerintahan yang memang berwenang dengan produk-produk yang Anda produksi, produk Anda akan lebih tepercaya.

  1. Tambahkan informasi penting dengan font yang menarik

 

Buatlah informasi yang singkat dan jangan terlalu padat, dengan gambar yang unik dan font huruf yang menarik.

  1. Gunakan kemasan dengan bahan yang berbeda dan terjangkau

Untuk memberikan kesan produk yang unik dan berbeda, Anda dapat mulai menggunakan alternatif bahan packaging seperti bahan dari kertas daur ulang atau bahan daur ulang lainnya selama hal tersebut aman dan tidak memengaruhi kualitas produk.

Apa Saja yang Harus Dicantumkan Dalam Kemasan?

Sebagai pembisnis yang baik Anda harus dapat mencantumkan informasi mengenai produk yang dipasarkan. Karena ada produk yang memiliki karakteristik tertentu yang bisa membahayakan konsumen. Misalnya ada produk yang bila berada disuhu tinggi dapat menimbulkan ledakan. Ada juga produk makanann yang tidak bisa dikonsumsi oleh konsumen yang memiliki penyakit tertentu. Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 31 Tahun 2018, label pangan memang harus ada pada kemasan makanan olahan. Berikut ini ada 10 hal yang harus ada dalam label kemasan produk:

1. Nama Produk dan Merek

Nama produk terdiri dari nama jenis pangan dan nama dagang. Selain itu, biasanya tertera juga merek produk dalam bentuk tulisan maupun logo. Nama produk ini harus menunjukkan sifat atau keadaan yang sebenarnya dari produk tersebut.

Nama produk sebaiknya dibuat dengan font yang mudah dibaca dan terlihat jelas. Selain itu, nama ini harus terlihat lebih jelas daripada elemen visual kemasan lainnya. Jangan pernah menyepelekan tampilan nama produk dalam kemasan makanan karena ini lah yang biasanya dibaca pertama kali oleh calon pembeli.

2. Komposisi

Komposisi merupakan informasi yang terdiri dari bahan baku yang digunakan dalam produk yang Anda pasarkan.

Penulisan bahan baku pada label harus diurutkan dan ditulis dengan akurat, dimulai berdasarkan jumlah bahan baku yang terbanyak. Misalnya cireng bumbu, komposisinya terdiri dari tepung tapioka, daun bawang, dan penyedap rasa.

Informasi ini sangat penting karena menjadi bukti bahwa produk tersebut tidak mengandung bahan berbahaya. Selain itu, calon pembeli juga bisa menghindar seandainya terdapat bahan yang membuatnya alergi.

3. Berat Bersih (Neto)

Biasanya produk makanan dan minuman kemasan tersedia dalam berbagai macam ukuran. Hal inilah yang membuat produsen harus mencantumkan berat bersih pada label produk makanan.

Berat bersih harus akurat atau lebih dari berat produk sebenarnya. Apabila berat aslinya kurang, bahkan hingga mencapai 10% atau lebih, ini bisa dianggap sebagai penipuan. Neto untuk produk padat ditulis dalam satuan gram atau kilogram, sedangkan yang cair ditulis dengan mililiter atau liter.

4. Informasi Nilai Gizi

Hal lain yang tidak kalah penting keberadaannya dalam kemasan makanan adalah informasi nilai gizi. Tentunya pembeli ingin mengetahui apa saja gizi yang terkandung dalam makanan tersebut.

Selain itu, biasanya dicantumkan juga jumlah kalori per sajian makanan tersebut. Bukan hanya berat dari nilai gizi yang dicantumkan, tapi juga terdapat persentase AKG-nya (Angka Kecukupan Gizi).

5. Informasi Produsen atau Pengimpor

Informasi produsen dan pengimpor juga termasuk bagian label produk makan. Biasanya informasinya berupa nama dan juga alamat. Penulisan alamat ini tidak selalu lengkap, tapi paling tidak harus memuat nama kota dan negara dari perusahaan tersebut.

Informasi produsen adalah untuk produk buatan dalam negeri, sedangkan informasi importir atau distributor adalah untuk produk dari luar negeri.

6. Kode Produksi

Informasi lain yang harus ada pada label produk makanan adalah kode produksi. Kode produksi adalah kode yang memberikan penjelasan tentang riwayat produksi makanan yang diproses pada kondisi dan waktu yang sama.

Baca Juga:  Memahami Buyer Persona dengan Mengikuti Pelatihan UMKM 2021

Biasanya kode ini akan diikuti dengan waktu produksi berupa tanggal, bulan, dan tahun. Kode ini memiliki beberapa kegunaan, seperti mengetahui usia produk hingga menunjukkan keaslian produk.

7. Legalitas

Terdapat beberapa perizinan yang harus didapatkan oleh produsen makanan sebelum mengedarkan makanannya. Legalitas ini menjadi acuan untuk konsumen memastikan bahwa produk yang dikonsumsi memang aman dan sudah diperiksa oleh pihak berwenan.

UMKM biasanya cukup mengantongi izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan di Kota atau Kabupaten. Khusus perusahaan yang lebih besar, tentunya harus memiliki izin edar dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).

8. Logo Halal

Sertifikasi halal adalah pengakuan kehalalan suatu produk yang dikeluarkan oleh BPJHP (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) berdasarkan fatwa halal tertulis yang dikeluarkan oleh MUI.

Manfaat pemberian sertifikat halal adalah untuk melindungi konsumen muslim terhadap produk makanan atau minuman yang tidak halal. Memang belum adanya sertifikasi halal belum tentu menunjukkan bahwa produk tersebut tidak halal, tapi sertifikasi ini memberi rasa aman bagi umat muslim sehingga tidak ada keraguan dalam mengonsumsi makanan tersebut.

9. Tanggal Kedaluwarsa

Tidak hanya harus mencantumkan kode produksi dan tanggal produksi, produsen juga perlu mencantumkan tanggal kedaluwarsa pada label produk makanan.

Produsen menentukan sendiri seberapa lama produk makanan atau minuman yang dijual bisa aman dikonsumsi. Hingga kini belum ada lembaga yang mengurusi terkait hal tersebut.

Ada produk yang mencantumkannya sebagai “expired date” dan ada juga yang mencantumkan “best before”. “Exp date” adalah batas maksimal produk aman dikonsumsi, sedangkan “best before” berarti produk sebaiknya dikonsumsi sebelum tanggal tersebut. Sebenarnya ada indikasi produk masih dapat dikonsumsi melewati tanggal tersebut, tapi hal seperti ini sebaiknya dihindari demi keamanan.

10. Saran Penyajian dan Penyimpanan

Beberapa produk makanan, terutama yang harus diolah sebelum dikonsumsi, biasanya akan mencantumkan cara atau saran penyajian dari produk. Selain itu, produsen juga harus mencantumkan petunjuk penyimpanan pada label kemasan makanan.

Beberapa produk kemungkinan akan menurun kualitasnya secara cepat apabila tidak disimpan dengan baik sehingga informasi ini sangat penting diketahui pembeli

Anda mungkin merasa bisnis yang Anda jalankan belum berkembang sehingga tidak memperhatikan kemasan untuk produk yang digunakan. Anda hanya memakai kemasan yang sudah umum dipakai pelaku bisnis lainnya. Anda berfikir desain kemasan hanya akan menjadi biaya tambahan yang tidak mempunyai timbal balik. Nextup.id mengajak Anda sebagai pelaku bisnis untuk mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai desain kemasan. Anda juga dapat berkonsultasi dan mendapatkan pendampingan seputar bisnis lainnya.

#kemasanmakanan #kemasanplastik #kemasanunik #kemasanproduk #kemasankertas #kemasanumkm #kemasankekinian #kemsanminuman #kemasanbotol #kemasansachet #cetakkemasan #stikerkemasan #kemasanramahlingkungan #labelkemasan #desainkemasan #desainkemasanproduk

kursus bisnis online, pelatihan bisnis online, pelatihan bagi pemilik usaha kecil, pelatihan usaha rumahan, pelatihan bisnis online gratis, kursus keterampilan untuk usaha, training bisnis online, pelatihan bisnis online gratis 2021, pelatihan wirausaha kuliner, pelatihan bisnis kuliner, pelatihan bisnis online gratis 2020, kursus usaha kuliner, pelatihan usaha laundry, pelatihan usaha kuliner, kursus bisnis kuliner, pelatihan usaha catering, kursus usaha online, pelatihan usaha online, training usaha laundry, kursus usaha laundry, kursus untuk usaha, pelatihan usaha mandiri, pelatihan bisnis minuman, pelatihan bisnis laundry, kursus usaha konveksi, pelatihan usaha konveksi, training usaha kuliner, pelatihan usaha minuman, pelatihan sukses bisnis online shop di instagram, kursus usaha rumahan, pelatihan usaha bakso, kursus usaha bakso, pelatihan bisnis ibu rumah tangga

google-site-verification: google05ed858cc7056014.html