Rahasia Membangun Bisnis yang Bisa Jalan Sendiri | Nextup ID

Banyak orang bermimpi membangun bisnis sendiri. Mereka membayangkan kebebasan waktu, penghasilan tanpa batas, dan hidup yang lebih bermakna. Namun kenyataannya, sebagian besar bisnis kecil gagal dalam lima tahun pertama. Kenapa?
Jawabannya dijelaskan secara gamblang oleh Michael E. Gerber dalam buku legendarisnya, The E-Myth Revisited.

Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan lengkap apa sebenarnya E-Myth, kesalahan umum para pemilik bisnis, dan bagaimana cara membangun usaha yang benar-benar sehat, berkembang, bahkan bisa berjalan tanpa selalu bergantung pada pemiliknya.

Apa Itu E-Myth?

E-Myth adalah singkatan dari Entrepreneurial Myth — mitos tentang kewirausahaan.
Gerber menemukan bahwa banyak orang yang memulai bisnis bukan karena mereka ingin berwirausaha, melainkan karena mereka mengalami “momen teknisi”: merasa mereka jago dalam suatu bidang, lalu berpikir, “Kenapa nggak buka usaha sendiri?”

Sayangnya, keahlian teknis saja tidak cukup untuk membangun bisnis yang sukses.
Sebagian besar pemilik usaha akhirnya terjebak dalam pekerjaan teknis seumur hidup mereka, alih-alih membangun bisnis yang mandiri dan scalable.

Tiga Kepribadian dalam Bisnis

Gerber menjelaskan bahwa dalam setiap pemilik usaha kecil, ada tiga kepribadian yang selalu berinteraksi — kadang harmonis, kadang saling bertabrakan:

  1. Teknisi
    Si pekerja keras yang suka “melakukan pekerjaan”. Mereka ahli di bidangnya. Misal, jago masak, jago desain, jago servis motor.

  2. Manajer
    Si pengatur. Ia suka keteraturan, suka memastikan semuanya berjalan sesuai rencana, mengatur jadwal, stok barang, dan laporan keuangan.

  3. Entrepreneur
    Si pemimpi. Mereka berpikir besar, mencari peluang, menciptakan inovasi, membayangkan masa depan.

Masalahnya, mayoritas pemilik usaha lebih dominan sebagai Teknisi.
Mereka sibuk bekerja di dalam bisnis (mengerjakan produk/jasa) dan jarang mengambil waktu untuk bekerja pada bisnis (mengembangkan strategi dan sistem).

“Setiap orang yang memulai bisnis harus bisa menyeimbangkan ketiga peran ini.” — Michael E. Gerber

Mengapa Bisnis Kecil Gagal?

Menurut Gerber, kegagalan bisnis kecil bukan karena kurang kerja keras atau kurang keahlian teknis.
Masalah utamanya ada pada:

  • Tidak adanya sistem bisnis yang bisa berjalan sendiri.

  • Pemilik bisnis tidak punya visi jangka panjang.

  • Terlalu banyak fokus pada pekerjaan teknis daripada membangun struktur dan strategi.

Baca Juga:  Pentingnya Mindset dan Character Building bagi Pengusaha

Banyak pemilik usaha kehabisan energi karena mereka “mengisi semua posisi” di perusahaannya sendiri: menjadi tukang, akuntan, sales, customer service, dan sebagainya.

Akhirnya mereka burnout, kecewa, lalu bisnisnya perlahan runtuh.

Membangun Bisnis - Nextup ID

Membangun Bisnis – Nextup ID

Solusi: Bangun Bisnis Seperti Franchise

Salah satu ide terkuat dalam The E-Myth Revisited adalah:
Bangun bisnis Anda seolah-olah Anda akan mewaralabakannya.

Artinya, semua pekerjaan di bisnis Anda harus:

  • Tertulis (ada SOP atau Standard Operating Procedure)

  • Terukur (ada angka yang dilacak)

  • Terdokumentasi (siap diajarkan ke orang lain)

Dengan membangun sistem yang kuat, bisnis Anda tidak lagi bergantung 100% pada kehadiran Anda.
Ini membuka jalan bagi konsistensi, pertumbuhan, dan bahkan ekspansi.

Tiga Pilar Pengembangan Bisnis

Gerber menawarkan tiga tahap penting dalam membangun bisnis yang tahan banting:

  1. Inovasi
    Terus cari cara baru untuk meningkatkan efisiensi, layanan pelanggan, dan produk Anda.
    Contohnya: membuat sistem pemesanan online, mempercepat layanan, atau menciptakan varian produk baru.

  2. Quantification (Pengukuran)
    Apa yang tidak diukur, tidak bisa diperbaiki.
    Ukur hal-hal penting seperti tingkat kepuasan pelanggan, jumlah penjualan, konversi marketing, dan biaya produksi.

  3. Orchestration (Orkestrasi)
    Setelah menemukan metode terbaik, buat sistem supaya semua orang di bisnis menjalankannya dengan cara yang konsisten.
    Ini seperti membuat “naskah” atau “resep rahasia” bisnis Anda.

Siklus Hidup Bisnis: Dari Bayi Sampai Dewasa

Gerber membagi pertumbuhan bisnis ke dalam tiga fase:

1. Masa Bayi (Infancy)

Pemilik bisnis masih melakukan hampir semuanya sendiri.
Biasanya bisnis terasa personal, penuh semangat, tapi cepat melelahkan.

2. Masa Remaja (Adolescence)

Pemilik mulai memperkerjakan orang lain, tapi tanpa sistem yang kuat, hasilnya malah sering berantakan.
Banyak bisnis mati di fase ini karena ketidakmampuan delegasi atau manajemen yang buruk.

Baca Juga:  Penerapan Kecerdasan Buatan untuk bisnis UMKM

3. Dewasa (Maturity)

Bisnis akhirnya bertransformasi menjadi perusahaan sejati.
Ada sistem, ada struktur, ada orang-orang yang bekerja sesuai standar. Pemilik bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis.

“Bisnis yang sukses bukan bisnis yang bergantung pada orang berbakat, tetapi pada sistem yang hebat.” — Michael E. Gerber

Bekerja di Bisnis vs. Bekerja untuk Bisnis

Ini salah satu bagian penting:
Apakah Anda bekerja di bisnis Anda, atau bekerja untuk bisnis Anda?

  • Bekerja di bisnis = melakukan pekerjaan sehari-hari (melayani pelanggan, produksi barang, dll).

  • Bekerja untuk bisnis = mengembangkan sistem, membangun tim, membuat strategi pertumbuhan.

Jika Anda selalu sibuk “kerja di dalam bisnis”, Anda tidak akan pernah sempat “mengembangkan bisnis itu sendiri”.

Membangun Bisnis - Nextup ID

Membangun Bisnis – Nextup ID

Contoh Kasus: Restoran yang Berhasil

Gerber sering mengilustrasikan konsepnya dengan cerita restoran:
Dua restoran menjual makanan enak.
Yang satu gagal, yang satu sukses besar.

Apa bedanya?

  • Restoran pertama bergantung pada satu koki superjago. Begitu kokinya pergi, kualitas makanan turun dan pelanggan kabur.

  • Restoran kedua membangun sistem resep, prosedur memasak, pelayanan pelanggan, dan pelatihan staf. Hasilnya konsisten, siapa pun yang memasak tetap enak, dan bisnis terus bertumbuh.

Pelajaran:
Bisnis yang sukses bukan bergantung pada “orang hebat” saja, melainkan pada sistem hebat.

Langkah-Langkah Praktis Membangun Bisnis ala E-Myth

Mau mulai membangun bisnis yang tahan lama? Ini langkah-langkah dari konsep Gerber:

  1. Buat visi besar: Mau dibawa ke mana bisnis Anda dalam 5-10 tahun?

  2. Tulis job description untuk semua peran, bahkan kalau saat ini Anda mengisi semua peran itu sendiri.

  3. Bangun SOP (Standard Operating Procedure) untuk setiap proses penting.

  4. Latih karyawan berdasarkan SOP, bukan berdasarkan “pengalaman pribadi”.

  5. Ukur semua aspek penting bisnis Anda.

  6. Terus inovasi untuk memperbaiki proses, produk, atau layanan.

  7. Delegasikan tugas secara efektif dan percayakan sistem, bukan hanya orang.

Baca Juga:  Mengenal 4 Perbedaan Utama Antara Domain dan Hosting

Jadilah Arsitek Bisnis Anda

The E-Myth Revisited mengajarkan satu hal sederhana namun sangat kuat:
Kalau Anda ingin bisnis Anda bertahan dan berkembang, Anda harus membangunnya dengan sadar dan sistematis.

Jangan hanya menjadi Teknisi yang sibuk bekerja keras.
Belajarlah juga menjadi Manajer yang mengatur, dan Entrepreneur yang bermimpi besar.

Jadilah arsitek bisnis Anda sendiri, bukan hanya tukangnya.
Buat bisnis Anda bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya.

Ingat:
Bisnis yang hebat bukanlah bisnis yang membutuhkan Anda setiap hari, tetapi bisnis yang bisa berjalan, tumbuh, dan sukses — bahkan ketika Anda sedang berlibur. Belajar bersama Nextup ID untuk mendapatkan banyak insight tentang mengelola bisnis!

Muhamad Arif Rahmat, adalah seorang owner bisnis digital, finalis beberapa kompetisi bisnis tingkat Nasional, sekaligus juga trainer yang senang berbagi mengenai tips wirausaha dan digital marketing. Klik disini untuk kenal lebih dekat