Pentingnya Bisnis Model Saat Memulai Usaha! | Nextup ID

Bisnis model adalah sebuah kerangka kerja yang menjelaskan cara suatu perusahaan menciptakan, memberikan, dan memperoleh nilai ekonomi dari produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan. Bisnis model menggambarkan bagaimana perusahaan mengorganisir sumber daya, melakukan kegiatan operasional, berinteraksi dengan pelanggan, dan menghasilkan pendapatan untuk mencapai keberhasilan bisnis.

Bisnis model menjelaskan beberapa elemen penting seperti:

  1. Nilai yang Ditawarkan: Bisnis model menjelaskan produk atau layanan yang ditawarkan kepada pelanggan, dan mengapa nilai tersebut penting bagi pelanggan. Hal ini melibatkan identifikasi kebutuhan atau masalah pelanggan yang dipecahkan oleh produk atau layanan tersebut.
  2. Segmentasi Pasar: Bisnis model mengidentifikasi segmen pasar yang menjadi target utama perusahaan. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang profil pelanggan potensial, kebutuhan mereka, dan cara mencapai mereka secara efektif.
  3. Struktur Biaya: Bisnis model menjelaskan bagaimana perusahaan mengelola biaya untuk menghasilkan dan memberikan produk atau layanan. Ini mencakup komponen biaya seperti produksi, distribusi, pemasaran, pengiriman, dan dukungan pelanggan.
  4. Sumber Pendapatan: Bisnis model menjelaskan sumber-sumber pendapatan perusahaan. Ini bisa berasal dari penjualan produk atau layanan, iklan, langganan, lisensi, atau model lainnya.
  5. Kekuatan Operasional: Bisnis model menjelaskan bagaimana perusahaan mengorganisir sumber daya, kegiatan operasional, dan mitra bisnis untuk menciptakan dan memberikan nilai kepada pelanggan. Ini mencakup elemen seperti rantai pasokan, infrastruktur, aliansi, dan strategi operasional.
  6. Keunggulan Kompetitif: Bisnis model harus mempertimbangkan faktor-faktor yang membedakan perusahaan dari pesaingnya. Ini bisa meliputi inovasi produk, keunggulan teknologi, pengetahuan industri, merek yang kuat, atau model bisnis yang unik.

Bisnis model adalah kerangka kerja penting bagi perusahaan untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan mengukur kinerja bisnis mereka. Dengan memahami bisnis model dengan baik, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang baru, mengoptimalkan operasi, dan mencapai keberhasilan jangka panjang.

Pentingnya memiliki bisnis model sebelum memulai usaha adalah sebagai berikut:

  1. Pemahaman yang Lebih Baik tentang Bisnis: Membuat bisnis model memungkinkan Anda untuk memahami bisnis Anda secara menyeluruh. Anda akan merumuskan nilai yang ditawarkan, segmentasi pasar, sumber pendapatan, dan strategi operasional secara rinci. Ini membantu Anda mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang potensi bisnis Anda, peluang pertumbuhan, dan risiko yang mungkin dihadapi.
  2. Rencana yang Terarah: Bisnis model membantu Anda membuat rencana yang terarah untuk bisnis Anda. Dengan merumuskan visi, misi, dan strategi yang jelas, Anda akan memiliki panduan yang kuat untuk mengarahkan langkah-langkah Anda saat memulai bisnis. Ini membantu mengurangi kebingungan dan meningkatkan fokus dalam mengambil keputusan.
  3. Identifikasi Peluang dan Tantangan: Dalam menyusun bisnis model, Anda akan melibatkan analisis pasar dan pesaing. Ini membantu Anda mengidentifikasi peluang bisnis yang mungkin ada dan tantangan yang harus dihadapi. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang pasar dan lingkungan bisnis, Anda dapat merancang strategi yang lebih efektif untuk mengatasi persaingan dan memenangkan pelanggan.
  4. Menarik Investor dan Mitra Bisnis: Bisnis model yang kuat dan terstruktur dapat menjadi alat yang efektif untuk menarik investor dan mitra bisnis potensial. Saat memulai bisnis, Anda mungkin memerlukan modal tambahan atau kerja sama dengan pihak lain. Dengan memiliki bisnis model yang terperinci dan meyakinkan, Anda dapat meyakinkan pihak eksternal tentang potensi keberhasilan bisnis Anda dan membuka peluang kerja sama yang lebih baik.
  5. Pengelolaan Risiko yang Lebih Baik: Bisnis model membantu Anda mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin dihadapi dalam menjalankan bisnis. Dengan memahami risiko-risiko tersebut, Anda dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat dan mengembangkan strategi mitigasi risiko yang efektif. Ini membantu mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan peluang keberhasilan bisnis Anda.
  6. Evaluasi Kinerja dan Pertumbuhan: Dengan memiliki bisnis model yang terukur, Anda dapat mengukur kinerja bisnis Anda seiring waktu. Anda dapat melacak metrik seperti pendapatan, biaya, pertumbuhan pelanggan, dan laba bersih. Ini membantu Anda memahami apakah bisnis Anda berjalan sesuai dengan rencana, dan jika tidak, Anda dapat mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki atau disesuaikan.

Secara keseluruhan, bisnis model sangat penting saat memulai bisnis karena membantu Anda menggambarkan visi dan strategi bisnis, mengidentifikasi peluang dan risiko, menarik investor dan mitra bisnis, serta memantau kinerja dan pertumbuhan. Dengan memiliki bisnis model yang solid, Anda dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi dan meningkatkan peluang keberhasilan bisnis Anda.

Business Model Canvas - Nextup ID

Business Model Canvas – Nextup ID

Manfaat Membuat Bisnis Model

Membuat bisnis model memiliki banyak manfaat bagi suatu perusahaan, antara lain:

  1. Klarifikasi Visi dan Strategi: Bisnis model membantu perusahaan dalam mengklarifikasi visi dan strategi mereka. Dengan merumuskan secara jelas nilai yang ditawarkan, segmentasi pasar, dan sumber pendapatan, perusahaan dapat memiliki panduan yang jelas tentang arah yang harus diambil.
  2. Identifikasi Peluang: Bisnis model membantu perusahaan mengidentifikasi peluang baru dalam pasar. Dengan memahami kebutuhan pelanggan dan melihat celah dalam pasar, perusahaan dapat mengembangkan ide-ide inovatif untuk menciptakan nilai tambahan dan memenangkan persaingan.
  3. Pemahaman yang Mendalam tentang Pelanggan: Dalam membuat bisnis model, perusahaan harus memahami dengan baik segmen pasar dan pelanggan target mereka. Ini membantu dalam mengidentifikasi kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan, sehingga perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran dan penjualan yang lebih efektif.
  4. Pengelolaan Biaya yang Lebih Efisien: Bisnis model memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi komponen biaya dan mengelola sumber daya dengan lebih efisien. Dengan memahami struktur biaya secara mendalam, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan efisiensi operasional.
  5. Inovasi Produk dan Layanan: Bisnis model mendorong perusahaan untuk berpikir kreatif dalam mengembangkan produk dan layanan baru. Dengan mempertimbangkan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan, perusahaan dapat mencari cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atau memecahkan masalah yang belum terpenuhi di pasar.
  6. Komunikasi Internal yang Lebih Baik: Membuat bisnis model membantu dalam mengkomunikasikan visi dan strategi perusahaan kepada seluruh tim internal. Hal ini memungkinkan setiap anggota tim untuk memahami peran dan kontribusi mereka dalam mencapai tujuan bisnis, serta meningkatkan kolaborasi dan koordinasi antardepartemen.
  7. Pendekatan yang Terarah dalam Pengambilan Keputusan: Dengan memiliki bisnis model yang jelas, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih terarah dan strategis. Bisnis model dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk mengevaluasi ide-ide baru, mengukur kinerja bisnis, serta mengidentifikasi peluang pertumbuhan dan perbaikan.
  8. Penarik Investor dan Mitra Bisnis: Bisnis model yang kuat dapat menjadi daya tarik bagi investor dan mitra bisnis potensial. Dengan memiliki pemahaman yang jelas tentang cara perusahaan menciptakan nilai dan menghasilkan pendapatan, perusahaan dapat meyakinkan pihak eksternal tentang potensi keberhasilan bisnis mereka.

Secara keseluruhan, membuat bisnis model membantu perusahaan dalam merencanakan, mengoptimalkan, dan mengukur kinerja bisnis mereka. Dengan memahami nilai yang ditawarkan, sumber pendapatan, dan struktur biaya dengan baik, perusahaan dapat mencapai keberhasilan jangka panjang dan memenangkan persaingan di pasar.

Bisnis Model - Nextup ID

Bisnis Model – Nextup ID

Cara Menyusun Bisnis Model untuk Pemula

Berikut adalah langkah-langkah untuk menyusun bisnis model bagi pemula:

  1. Identifikasi Nilai yang Ditawarkan: Pertama, identifikasi produk atau layanan yang ingin Anda tawarkan. Apa masalah yang dapat Anda selesaikan atau kebutuhan yang dapat Anda penuhi bagi pelanggan? Tentukan nilai yang unik atau keunggulan yang membedakan Anda dari pesaing.
  2. Kenali Pasar dan Pelanggan: Lakukan riset pasar untuk memahami segmen pasar yang akan menjadi target Anda. Siapa pelanggan potensial Anda? Apa kebutuhan, preferensi, dan perilaku mereka? Pahami dengan baik audiens Anda agar dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan penjualan.
  3. Identifikasi Sumber Pendapatan: Tentukan bagaimana Anda akan menghasilkan pendapatan. Apakah dari penjualan langsung produk atau layanan, iklan, langganan, lisensi, atau model lainnya? Tentukan model harga yang sesuai dan cari tahu seberapa besar permintaan pasar untuk produk atau layanan Anda.
  4. Analisis Biaya dan Pendapatan: Evaluasi biaya yang terkait dengan produksi, pemasaran, distribusi, dan operasional bisnis Anda. Hitung laba yang diharapkan dari setiap unit produk atau layanan yang dijual. Pastikan pendapatan yang dihasilkan dapat menutupi biaya operasional dan memberikan keuntungan yang memadai.
  5. Pilih Strategi Distribusi: Tentukan cara Anda akan menyampaikan produk atau layanan kepada pelanggan. Apakah melalui toko fisik, e-commerce, distributor, atau model lainnya? Pilih saluran distribusi yang efisien dan sesuai dengan segmen pasar Anda.
  6. Tinjau Rantai Nilai dan Operasional: Tinjau semua proses yang diperlukan untuk menghasilkan, mengirim, dan memberikan produk atau layanan kepada pelanggan. Identifikasi mitra bisnis yang mungkin diperlukan dalam rantai nilai Anda, seperti pemasok, produsen, atau penyedia logistik.
  7. Evaluasi Keunggulan Kompetitif: Identifikasi keunggulan kompetitif Anda yang membedakan dari pesaing. Apakah itu inovasi produk, keahlian teknologi, merek yang kuat, atau keunggulan lainnya? Pahami bagaimana keunggulan ini dapat memberikan nilai tambahan kepada pelanggan dan membantu Anda memenangkan persaingan.
  8. Tinjau dan Uji Bisnis Model: Setelah menyusun bisnis model awal, tinjau kembali dan uji asumsi yang Anda buat. Lakukan analisis SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi bisnis Anda. Dapatkan umpan balik dari orang lain, seperti mentor, pakar industri, atau calon pelanggan.
  9. Revisi dan Perbaikan: Berdasarkan umpan balik dan analisis Anda, lakukan perbaikan dan revisi pada bisnis model Anda. Sesuaikan strategi Anda untuk meningkatkan keunggulan kompetitif dan mengoptimalkan peluang pertumbuhan.
  10. Implementasi dan Pantau Kinerja: Setelah bisnis model disusun, lakukan implementasi dan pantau kinerja bisnis Anda secara teratur. Tinjau apakah bisnis model Anda memberikan hasil yang diharapkan dan sesuaikan strategi Anda sesuai kebutuhan.

Selama proses penyusunan bisnis model, ingatlah untuk tetap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan. Bisnis model tidaklah statis dan mungkin perlu disesuaikan seiring dengan perkembangan pasar dan kebutuhan pelanggan.

Business Model - Nextup ID

Business Model – Nextup ID

Contoh Bisnis Model Sederhana

Berikut adalah contoh bisnis model yang bisa anda pelajari, untuk bisa disesuaikan dengan rencana bisnis yang akan anda rintis!

  1. Model Bisnis Langganan:
    • Nilai yang Ditawarkan: Menyediakan akses terhadap konten atau layanan premium dengan langganan bulanan atau tahunan.
    • Segmentasi Pasar: Mengincar pelanggan yang ingin mendapatkan konten eksklusif, pelatihan online, atau pengalaman berlangganan lainnya.
    • Struktur Biaya: Biaya produksi konten, biaya pemasaran, biaya operasional, dan layanan pelanggan.
    • Sumber Pendapatan: Pendapatan diperoleh dari biaya langganan yang dibayarkan oleh pelanggan.
    • Kekuatan Operasional: Memproduksi konten berkualitas, menyediakan platform untuk memberikan akses, dan memberikan layanan pelanggan yang baik.
  2. Model Bisnis Marketplace Online:
    • Nilai yang Ditawarkan: Menyediakan platform online untuk mempertemukan penjual dan pembeli dalam berbagai kategori produk.
    • Segmentasi Pasar: Mengincar penjual dan pembeli yang mencari tempat untuk bertransaksi dan menjual produk mereka secara online.
    • Struktur Biaya: Biaya pengembangan dan pemeliharaan platform, biaya pemasaran, dan biaya dukungan pelanggan.
    • Sumber Pendapatan: Pendapatan diperoleh dari komisi atau biaya transaksi yang dikenakan pada setiap transaksi penjualan yang terjadi di platform.
    • Kekuatan Operasional: Mengelola platform, mempromosikan transaksi yang aman, dan memberikan layanan pelanggan bagi penjual dan pembeli.
  3. Model Bisnis Waralaba:
    • Nilai yang Ditawarkan: Menyediakan model bisnis yang terbukti dan teruji kepada pemilik waralaba untuk memulai dan mengelola bisnis mereka sendiri.
    • Segmentasi Pasar: Mengincar individu yang ingin memiliki bisnis sendiri dengan dukungan dan panduan dari pemilik merek atau konsep bisnis yang telah ada.
    • Struktur Biaya: Biaya waralaba awal, royalti atau biaya bulanan yang dibayarkan oleh pemilik waralaba kepada pemilik merek, biaya operasional.
    • Sumber Pendapatan: Pendapatan diperoleh dari biaya waralaba awal, royalti atau biaya bulanan yang dibayarkan oleh pemilik waralaba.
    • Kekuatan Operasional: Menyediakan pelatihan, panduan, dan dukungan operasional kepada pemilik waralaba, serta menjaga kualitas dan konsistensi merek.
  4. Model Bisnis Jasa Konsultasi:
    • Nilai yang Ditawarkan: Menyediakan pengetahuan, keahlian, dan nasihat kepada klien untuk membantu mereka memecahkan masalah atau mencapai tujuan tertentu.
    • Segmentasi Pasar: Mengincar bisnis atau individu yang membutuhkan bantuan profesional dalam bidang konsultasi yang spesifik.
    • Struktur Biaya: Biaya waktu dan tenaga ahli konsultan, biaya riset dan pengembangan, biaya operasional.
    • Sumber Pendapatan: Pendapatan diperoleh dari biaya konsultasi yang dibayarkan oleh klien atas jasa yang diberikan oleh konsultan.
    • Kekuatan Operasional: Menyediakan pengetahuan dan pengalaman yang mendalam di bidang tertentu, memberikan layanan konsultasi yang terstruktur dan disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Perlu dicatat bahwa ini hanya contoh-contoh bisnis model sederhana, dan setiap bisnis memiliki kebutuhan dan dinamika yang unik. Dalam menyusun bisnis model, penting untuk mempertimbangkan faktor-faktor khusus dari industri dan target pasar Anda.

Nextup.id merupakan platform yang mempertemukan antara professional bisnis dan pelaku usaha dalam rangka meningkatkan kapasitasnya untuk naik kelas

Phone: +62 858 0333 2788

Instagram: nextup_id

Muhamad Arif Rahmat, adalah seorang owner bisnis digital, finalis beberapa kompetisi bisnis tingkat Nasional, sekaligus juga trainer yang senang berbagi mengenai tips wirausaha dan digital marketing.