kredit usaha rakyat | Nextup ID
Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat bersama Kemenkop dan Bank BJB

Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat bersama Kemenkop dan Bank BJB

Di tengah berkembangnya sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, pembiayaan menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh para pelaku usaha. Untuk mendukung keberhasilan UMKM. Nextup.id, sebagai sebuah platform yang fokus pada pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) serta Bank BJB (Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) melaksanakan program pendampingan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Program ini bertujuan untuk memberikan informasi, edukasi, dan panduan yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM dalam mengakses dan memanfaatkan kredit usaha secara optimal. Kegiatan ini telah diselenggarakan di dua lokasi, yaitu di kantor Bank BJB Cabang Cibinong dan Kantor Bank BJB Cabang Depok.

Latar Belakang Kegiatan

Pemerintah Indonesia melalui Kemenkop berkomitmen untuk memperkuat sektor UMKM sebagai pilar penting perekonomian nasional. Salah satu inisiatif utama adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah yang dirancang untuk membantu pelaku UMKM dalam mendapatkan akses ke pembiayaan dengan bunga yang rendah dan syarat yang lebih ringan dibandingkan dengan kredit konvensional. Program ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan sektor UMKM.

Namun, meskipun program KUR telah ada sejak lama, banyak pelaku UMKM yang masih menghadapi berbagai kendala dalam mengakses dan memanfaatkan fasilitas ini. Beberapa kendala tersebut meliputi kurangnya pemahaman tentang prosedur pengajuan, persyaratan administrasi yang kompleks, dan hambatan dalam proses evaluasi kredit.

Untuk mengatasi masalah ini, Nextup.id bersama Kemenkop dan Bank BJB merencanakan serangkaian kegiatan pendampingan yang bertujuan untuk memberikan edukasi, bimbingan, dan dukungan langsung kepada pelaku UMKM. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu pelaku UMKM memahami dan memanfaatkan program KUR dengan lebih baik, sehingga mereka memperoleh akses pembiayaan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha mereka.

Sosialisasi Akses Pembiayaan Usaha - Nextup ID

Sosialisasi Akses Pembiayaan Usaha – Nextup ID

Kegiatan di Bank BJB Cabang Cibinong

  1. Sesi Pertama: Selasa, 11 Juni 2024

Sesi pertama dari kegiatan pendampingan di Bank BJB Cabang Cibinong diadakan pada tanggal 11 Juni 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pelaku UMKM yang antusias untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program KUR dan bagaimana cara mengaksesnya.

Acara dimulai dengan sambutan dari pihak Bank BJB dan Nextup.id, yang memberikan gambaran umum mengenai tujuan dan manfaat dari program KUR. Kemudian, peserta diberikan pemaparan tentang prosedur pengajuan kredit, termasuk dokumen-dokumen yang diperlukan dan tahapan evaluasi kredit.

Setelah pemaparan, sesi dilanjutkan dengan diskusi interaktif di mana peserta dapat mengajukan pertanyaan dan berdiskusi langsung dengan narasumber mengenai masalah-masalah yang mereka hadapi. Sesi ini bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kendala yang dihadapi pelaku UMKM dan mencari solusi yang tepat.

  1. Sesi Kedua: Kamis, 18 Juli 2024

Sesi kedua di Bank BJB Cabang Cibinong dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2024. Pada sesi ini, fokus utama adalah memberikan bimbingan praktis kepada peserta mengenai pengisian formulir pengajuan KUR dan persiapan dokumen yang diperlukan.

Selain itu, sesi ini juga menekankan pentingnya pencatatan keuangan yang baik dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi proses evaluasi kredit. Para peserta mendapatkan tips dan trik tentang cara menyusun laporan keuangan yang jelas dan akurat, yang merupakan salah satu syarat penting dalam pengajuan KUR.

Para peserta juga diberikan kesempatan untuk melakukan simulasi pengisian formulir kredit dengan bantuan dari pihak Bank BJB dan Nextup.id. Simulasi ini bertujuan untuk membantu peserta merasa lebih percaya diri dan siap ketika mengajukan kredit secara nyata.

  1. Sesi Ketiga: Kamis, 15 Agustus 2024

Sesi ketiga di Bank BJB Cabang Cibinong berlangsung pada tanggal 15 Agustus 2024. Pada kesempatan ini, kegiatan berfokus pada pembahasan mengenai strategi pengelolaan keuangan setelah mendapatkan kredit.

Narasumber dari Bank BJB dan Nextup.id memberikan wawasan tentang cara mengelola dana kredit dengan efektif agar dapat digunakan secara optimal untuk pengembangan usaha. Selain itu, sesi ini juga membahas bagaimana memonitor dan mengevaluasi kinerja usaha secara berkala untuk memastikan bahwa dana yang diperoleh digunakan sesuai dengan rencana yang telah disusun.

Para peserta juga diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi setelah mengajukan kredit, serta mendapatkan masukan dan saran dari para ahli.

Kegiatan di Bank BJB Cabang Depok

  1. Sesi Pertama: Rabu, 14 Agustus 2024

Kegiatan pendampingan di Bank BJB Cabang Depok dimulai dengan sesi pertama pada tanggal 14 Agustus 2024. Sesi ini dihadiri oleh sejumlah pelaku UMKM dari area Depok yang tertarik untuk memanfaatkan program KUR.

Sama seperti di Cibinong, sesi ini dimulai dengan pemaparan mengenai program KUR, termasuk manfaat dan syarat-syaratnya. Namun, pada sesi ini terdapat penekanan tambahan pada strategi pemasaran dan pengembangan usaha, mengingat karakteristik UMKM di Depok yang cenderung lebih beragam dalam hal sektor usaha.

Setelah pemaparan, peserta diajak untuk berdiskusi mengenai berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha mereka dan bagaimana program KUR dapat membantu mengatasi tantangan tersebut. Diskusi ini juga mencakup cara-cara untuk mengoptimalkan penggunaan dana kredit dalam pengembangan usaha.

Testimoni Peserta yang Berhasil Lolos Pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Berikut adalah testimoni dari beberapa peserta yang berhasil lolos pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui kegiatan pendampingan yang diselenggarakan oleh Nextup.id bersama Kemenkop dan Bank BJB. Mereka adalah pelaku usaha dari berbagai sektor yang telah berhasil mendapatkan dukungan finansial untuk mengembangkan bisnis mereka. Testimoni ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pelaku UMKM lainnya.

  1. Rahmawati – Pemilik Dodol EMMA

Lokasi Usaha: Daerah Tenjo
Jumlah Pengajuan KUR: 40 Juta

pemilik usaha Dodol EMMA yang berlokasi di Daerah Tenjo. Saya sangat bersyukur dapat mengikuti kegiatan pendampingan KUR yang diselenggarakan oleh Nextup.id, Kemenkop, dan Bank BJB. Sebelum mengikuti pendampingan, saya merasa sangat bingung dengan prosedur pengajuan KUR. Namun, setelah mengikuti beberapa sesi bimbingan, saya merasa lebih paham mengenai persyaratan dan prosesnya.

Bimbingan yang saya terima sangat membantu, terutama dalam hal pengisian formulir dan persiapan dokumen. Berkat pendampingan tersebut, saya berhasil mendapatkan fasilitas KUR sebesar 40 juta. Dana ini sangat penting untuk mengembangkan usaha dodol saya, seperti membeli bahan baku berkualitas dan memperluas jangkauan pemasaran. Terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu, terutama Nextup.id dan Bank BJB. Semoga usaha kami semakin berkembang dan bisa memberikan manfaat lebih banyak untuk masyarakat.”

  1. Satriyo Utomo – Pemilik PT Mutomo Visi Perkasa

Lokasi Usaha: Citeureup
Jumlah Pengajuan KUR: 500 Juta

pemilik PT Mutomo Visi Perkasa yang bergerak di bidang produksi alat mekanik di Citeureup. Saya sangat berterima kasih atas kesempatan mengikuti program pendampingan KUR dari Nextup.id, Kemenkop, dan Bank BJB. Sebelumnya, saya menghadapi berbagai tantangan dalam mengakses pembiayaan yang cukup besar untuk mendukung ekspansi usaha kami.

Melalui sesi pendampingan, saya mendapatkan pengetahuan dan bimbingan yang sangat berharga mengenai pengajuan dan pengelolaan KUR. Saya berhasil mendapatkan limit KUR terbesar, yaitu 500 juta. Dana ini sangat krusial untuk memperbesar kapasitas produksi dan memperluas pasar. Kami sekarang bisa menghadapi permintaan yang lebih tinggi dan mengembangkan produk dengan teknologi terbaru. Terima kasih atas dukungannya, dan semoga usaha kami dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih dalam sektor industri.”

  1. Yayan Sofyan Iskandar – Pemilik Devana Cake

Lokasi Usaha: Citeureup
Jumlah Pengajuan KUR: 30 Juta

Devana Cake yang berlokasi di Citeureup. Saya merasa sangat beruntung dapat mengikuti kegiatan pendampingan KUR yang diadakan oleh Nextup.id bersama Kemenkop dan Bank BJB. Sebelum mengikuti bimbingan, saya merasa kesulitan dalam memahami proses pengajuan dan persyaratan KUR.

Pendampingan yang diberikan sangat membantu, terutama dalam hal menyusun rencana penggunaan dana dan memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap. Dengan bantuan tersebut, saya berhasil mendapatkan KUR sebesar 100 juta. Dana ini sangat membantu dalam meningkatkan kapasitas produksi dan memperbaiki fasilitas yang ada. Saya sangat berterima kasih atas dukungan dan bimbingannya, dan berharap Devana Cake bisa terus berkembang dan memberikan produk yang berkualitas untuk pelanggan kami.”

  1. Iwan Ridwan – Pemilik Depo Yogurt Mitra PT Yosuka Bintang Dairy

Lokasi Usaha: Cileungsi
Jumlah Pengajuan KUR: 30 Juta

Depo Yogurt Mitra dari PT Yosuka Bintang Dairy yang berlokasi di Cileungsi. Mengikuti pendampingan KUR dari Nextup.id, Kemenkop, dan Bank BJB adalah pengalaman yang sangat berharga. Saya sebelumnya menghadapi banyak kesulitan dalam mengurus pengajuan kredit, terutama dalam hal persyaratan dan dokumentasi.

Pendampingan yang kami terima sangat bermanfaat, memberikan penjelasan yang jelas mengenai setiap langkah dalam proses pengajuan KUR. Dengan dukungan tersebut, kami berhasil mendapatkan KUR sebesar 30 juta. Dana ini sangat membantu dalam mengembangkan usaha yogurt kami, baik untuk pembelian bahan baku maupun peningkatan fasilitas produksi. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami. Semoga usaha kami bisa terus tumbuh dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat sekitar.”

Testimoni dari peserta yang berhasil ini menunjukkan betapa pentingnya dukungan dan bimbingan dalam memanfaatkan program KUR. Dengan adanya pendampingan yang efektif, pelaku UMKM dapat lebih mudah mengakses pembiayaan dan mengembangkan usaha mereka. Nextup.id, Kemenkop, dan Bank BJB berkomitmen untuk terus mendukung pelaku UMKM dalam mewujudkan potensi mereka dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.

Sosialisasi Akses Pembiayaan Usaha - Nextup ID

Sosialisasi Akses Pembiayaan Usaha – Nextup ID

Dampak dan Manfaat Kegiatan

Program pendampingan ini memiliki dampak yang signifikan bagi pelaku usaha yang terlibat. Beberapa manfaat utama dari kegiatan ini antara lain:

  1. Peningkatan Pengetahuan: Para pelaku usaha mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang KUR, mulai dari cara pengajuan hingga pengelolaan dana. Hal ini membantu mereka untuk memanfaatkan pembiayaan dengan lebih efektif.
  2. Bimbingan Langsung: Dengan adanya bimbingan langsung dari para ahli dan perwakilan bank, peserta dapat mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan dan masalah yang mereka hadapi. Ini mengurangi kebingungan dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam pengajuan KUR.
  3. Peningkatan Akses Pembiayaan: Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai KUR, pelaku usaha dapat lebih mudah mengakses pembiayaan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha mereka. Ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan pengembangan UMKM.
  4. Networking: Kegiatan ini juga memberikan kesempatan bagi pelaku usaha untuk berinteraksi dan menjalin jaringan dengan sesama pelaku usaha serta dengan pihak bank. Hal ini dapat membuka peluang kerjasama dan dukungan lebih lanjut.

Program pendampingan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat yang diselenggarakan oleh Nextup.id bersama dengan Kemenkop dan Bank BJB merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Melalui kegiatan yang diadakan di kantor Bank BJB Cabang Cibinong dan Kantor Bank BJB Cabang Depok, pelaku usaha mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang KUR dan bagaimana cara memanfaatkannya.

Dengan adanya sesi-sesi pendampingan ini, para pelaku usaha yang diharapkan dapat lebih mudah mengakses pendanaan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan usaha mereka. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi peserta, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang lebih luas dengan mendukung pengembangan UMKM.

Nextup.id bersama dengan Kemenkop dan BJB berkomitmen untuk terus mendukung pelaku usaha dan memfasilitasi akses ke sumber daya yang dibutuhkan. Semoga inisiatif ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

 

Muhamad Arif Rahmat, adalah seorang owner bisnis digital, finalis beberapa kompetisi bisnis tingkat Nasional, sekaligus juga trainer yang senang berbagi mengenai tips wirausaha dan digital marketing. Klik disini untuk kenal lebih dekat
Funding dan Fundraising: Strategi Utama Mendukung Pertumbuhan Bisnis

Funding dan Fundraising: Strategi Utama Mendukung Pertumbuhan Bisnis

Dalam dunia bisnis yang kompetitif, memiliki ide brilian dan tim yang hebat saja tidak cukup untuk meraih kesuksesan. Sumber daya finansial, atau yang biasa disebut funding, sangat penting untuk mendukung pengembangan dan pertumbuhan bisnis. Banyak pengusaha yang memiliki ide bisnis cemerlang, tetapi mereka kesulitan dalam mendapatkan pendanaan untuk merealisasikan ide tersebut. Di sinilah peran fundraising menjadi krusial.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai apa itu funding dan fundraising, perbedaan keduanya, serta strategi dan cara efektif untuk mendapatkan pendanaan guna mendorong pertumbuhan bisnis Anda.

1. Pengertian Funding dalam Bisnis

Funding adalah proses di mana perusahaan atau bisnis mendapatkan dana untuk membiayai operasi, pengembangan, atau ekspansi. Sumber dana ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk modal pribadi, pinjaman bank, investor, atau sumber eksternal lainnya. Secara umum, ada dua jenis funding yang sering digunakan dalam bisnis, yaitu:

  • Equity Funding: Pendanaan ini diperoleh dengan menjual sebagian saham perusahaan kepada investor. Investor tersebut kemudian menjadi pemegang saham dan memiliki sebagian kepemilikan bisnis.
  • Debt Funding: Dalam model ini, bisnis mendapatkan dana dari pemberi pinjaman dengan janji akan membayar kembali utang beserta bunga. Contoh debt funding yang umum adalah pinjaman bank atau obligasi perusahaan.

Funding sangat penting dalam setiap tahap siklus hidup bisnis, mulai dari pendirian (startup) hingga ekspansi dan inovasi. Dalam proses ini, pengusaha harus mempertimbangkan jenis funding yang paling sesuai dengan situasi mereka, apakah itu berbasis ekuitas atau utang.

2. Pengertian Fundraising dalam Bisnis

Sementara funding adalah dana yang diterima, fundraising adalah proses mendapatkan dana tersebut. Fundraising mengacu pada serangkaian upaya atau aktivitas yang dilakukan perusahaan atau organisasi untuk mengumpulkan modal dari berbagai sumber. Proses ini melibatkan berbagai strategi, seperti presentasi kepada investor (pitching), kampanye penggalangan dana, atau mengadakan acara khusus untuk mendapatkan perhatian investor.

Fundraising bisa datang dari berbagai sumber, termasuk:

  • Investor malaikat (angel investor): Individu kaya yang menyediakan modal awal bagi startup dengan imbalan ekuitas atau bagian dari keuntungan bisnis.
  • Venture capital (VC): Perusahaan modal ventura memberikan dana dalam jumlah besar kepada startup yang menjanjikan, dengan harapan mendapatkan pengembalian investasi yang signifikan ketika startup tersebut berhasil.
  • Crowdfunding: Platform crowdfunding memungkinkan pengusaha untuk mengumpulkan dana dari banyak orang yang percaya pada ide bisnis atau produk mereka.
  • Pinjaman bank: Salah satu cara tradisional untuk mendapatkan pendanaan bisnis adalah melalui pinjaman bank. Namun, ini seringkali memerlukan jaminan dan bunga yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu.

Fundraising memainkan peran penting dalam pertumbuhan bisnis, terutama bagi perusahaan rintisan yang tidak memiliki cukup modal awal untuk berkembang.

Webinar Funding and Fundraising UMKM

Webinar Funding and Fundraising UMKM

3. Perbedaan Antara Funding dan Fundraising

Meskipun sering digunakan secara bergantian, funding dan fundraising memiliki perbedaan yang jelas.

  • Funding adalah hasil dari upaya mendapatkan dana. Ini mencakup uang yang diperoleh dari investor, pinjaman, atau metode lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi bisnis.
  • Fundraising adalah proses atau metode yang digunakan untuk mendapatkan dana tersebut. Proses ini melibatkan aktivitas seperti mengajukan proposal kepada investor, melakukan pitching, atau menjalankan kampanye penggalangan dana.

Keduanya saling terkait erat: fundraising adalah upaya untuk mendapatkan funding, dan funding adalah hasil dari keberhasilan fundraising. Setiap bisnis, terutama yang baru mulai, harus menguasai seni fundraising untuk mengamankan funding yang mereka butuhkan untuk tumbuh.

4. Tahap-Tahap Fundraising dalam Bisnis

Fundraising bisnis seringkali dilakukan dalam beberapa tahap, terutama untuk perusahaan rintisan. Berikut adalah beberapa tahap yang umumnya dilalui dalam proses fundraising:

a. Seed Funding (Pendanaan Awal)

Ini adalah tahap awal di mana pendiri bisnis mencari dana untuk mengembangkan ide dan membuktikan konsep mereka. Seed funding biasanya berasal dari modal pribadi, teman, keluarga, atau angel investor. Pada tahap ini, bisnis mungkin belum memiliki produk yang matang, tetapi sudah memiliki visi dan rencana yang jelas.

b. Series A Funding

Setelah bisnis berhasil melewati tahap awal dan memiliki produk yang siap masuk ke pasar, mereka bisa mulai mengajukan Series A funding. Pendanaan ini biasanya digunakan untuk mengembangkan produk lebih lanjut, memperluas tim, dan melakukan penetrasi pasar yang lebih luas. Investor modal ventura sering terlibat pada tahap ini.

c. Series B dan C Funding

Jika bisnis berhasil tumbuh, mereka mungkin akan mencari pendanaan tambahan melalui Series B dan C. Dana ini digunakan untuk ekspansi yang lebih besar, termasuk masuk ke pasar baru, akuisisi pelanggan dalam jumlah besar, atau bahkan ekspansi internasional. Investor pada tahap ini mungkin lebih besar dan lebih beragam, termasuk perusahaan modal ventura yang lebih mapan.

d. Initial Public Offering (IPO)

Tahap akhir dari proses fundraising adalah IPO, di mana perusahaan menjual saham kepada publik melalui pasar saham. Dengan IPO, perusahaan mendapatkan akses ke modal besar yang dapat digunakan untuk ekspansi lebih lanjut. Namun, IPO juga berarti perusahaan harus patuh pada regulasi dan pelaporan keuangan yang lebih ketat.

5. Strategi Fundraising yang Efektif untuk Bisnis

Untuk mendapatkan funding yang dibutuhkan, Anda perlu menerapkan strategi fundraising yang efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa membantu Anda berhasil dalam mendapatkan pendanaan:

a. Membuat Pitch yang Kuat

Investor akan mendasarkan keputusan mereka untuk mendanai bisnis Anda pada seberapa kuat dan meyakinkan pitch yang Anda buat. Pitching bukan hanya tentang menjelaskan produk, tetapi juga tentang menunjukkan potensi pertumbuhan, strategi bisnis, dan tim yang kompeten. Pitch yang baik harus singkat, jelas, dan menggugah minat investor untuk tahu lebih lanjut.

b. Membangun Jaringan dan Hubungan

Membangun hubungan yang baik dengan investor adalah kunci kesuksesan dalam fundraising. Banyak bisnis yang sukses mendapatkan pendanaan bukan hanya karena ide mereka bagus, tetapi karena mereka memiliki koneksi yang kuat. Jaringan yang baik memungkinkan Anda mendapatkan akses ke investor potensial dan memperkuat kepercayaan mereka terhadap visi bisnis Anda.

c. Menunjukkan Perkembangan Bisnis

Investor ingin melihat hasil nyata dan progres yang telah dicapai bisnis Anda sebelum mereka bersedia memberikan dana. Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki data dan laporan yang menunjukkan pertumbuhan bisnis, perkembangan produk, atau pencapaian lainnya. Ini akan memberikan keyakinan kepada investor bahwa dana yang mereka investasikan akan digunakan dengan baik dan menghasilkan keuntungan.

d. Diversifikasi Sumber Pendanaan

Jangan hanya bergantung pada satu sumber pendanaan. Sebaliknya, cobalah untuk mendiversifikasi sumber pendanaan Anda. Misalnya, Anda bisa mendapatkan dana dari kombinasi angel investor, venture capital, dan crowdfunding. Diversifikasi ini mengurangi risiko ketergantungan pada satu sumber dan meningkatkan peluang keberhasilan dalam mendapatkan dana.

Seminar Pembiayaan Usaha - Nextup ID

Seminar Pembiayaan Usaha – Nextup ID

6. Tantangan dalam Fundraising dan Cara Mengatasinya

Proses fundraising tidak selalu berjalan mulus. Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para pengusaha, terutama startup, saat berusaha mendapatkan pendanaan. Berikut adalah beberapa tantangan yang umum terjadi dan cara untuk mengatasinya:

a. Kurangnya Jaringan dan Koneksi

Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya akses ke investor atau jaringan yang luas. Untuk mengatasi ini, pengusaha harus proaktif dalam menghadiri acara, konferensi, atau bergabung dengan komunitas bisnis di mana mereka dapat bertemu dengan calon investor.

b. Pitch yang Tidak Meyakinkan

Pitch yang lemah adalah penyebab utama kegagalan dalam mendapatkan pendanaan. Pengusaha harus meluangkan waktu untuk mengasah keterampilan pitching mereka, memahami kebutuhan investor, dan menyesuaikan presentasi dengan audiens.

c. Persaingan yang Ketat

Persaingan dalam mendapatkan investor sangat ketat, terutama di sektor-sektor yang sedang tren. Untuk mengatasi ini, Anda harus memastikan bahwa bisnis Anda memiliki keunggulan kompetitif yang jelas dan dapat menunjukkan nilai yang tidak dimiliki oleh kompetitor.

d. Kesulitan Menunjukkan Progres

Banyak startup menghadapi tantangan dalam menunjukkan perkembangan yang cukup untuk meyakinkan investor. Solusi untuk ini adalah memfokuskan upaya pada pengembangan minimum viable product (MVP) dan mendapatkan umpan balik pasar yang positif sebelum melakukan fundraising dalam skala besar.

Funding dan fundraising adalah dua komponen krusial dalam pertumbuhan bisnis. Tanpa pendanaan yang memadai, sulit bagi bisnis untuk berkembang, melakukan inovasi, atau bersaing di pasar yang kompetitif. Fundraising bukan hanya tentang mengumpulkan uang, tetapi juga membangun hubungan, menunjukkan potensi bisnis, dan merencanakan masa depan yang berkelanjutan. Dengan strategi fundraising yang tepat, pengusaha bisa mendapatkan pendanaan yang diperlukan untuk mengembangkan ide-ide mereka, memperluas pasar, dan membawa bisnis mereka menuju kesuksesan jangka panjang.

 

Muhamad Arif Rahmat, adalah seorang owner bisnis digital, finalis beberapa kompetisi bisnis tingkat Nasional, sekaligus juga trainer yang senang berbagi mengenai tips wirausaha dan digital marketing. Klik disini untuk kenal lebih dekat