Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) diluncurkan sebagai salah satu instrumen strategis pemerintah untuk penguatan ekonomi desa dan kelurahan di Indonesia. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan 80.000 koperasi, program ini menegaskan pentingnya koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Tentang mengapa program ini ada, beberapa poin penting:
-
Desa/kelurahan sebagai basis pemberdayaan ekonomi rakyat — potensi besar namun selama ini sering terhambat oleh akses, rantai pasok, skala usaha kecil.
-
Koperasi sebagai lembaga kolektif yang berdasarkan asas kekeluargaan, bersama-sama mengelola usaha demi kesejahteraan anggota.
-
Program KDMP/KKMP hadir dengan unit-usaha yang jelas: simpan-pinjam, toko koperasi, apotek/klinik, logistik/gudang, distribusi hasil UMKM desa, digitalisasi.
Dalam konteks ini muncul kebutuhan akan Business Assistant (Asisten Bisnis) — tenaga pendamping profesional atau pelaku usaha yang akan membantu operasional, pengembangan dan profesionalisasi koperasi. koperindag.sulbarprov.go.id+1
Artikel ini akan mendalami siapa business assistant, apa tugasnya, bagaimana cara menjadi, strategi terbaik yang bisa diterapkan, serta tantangan yang harus dihadapi — agar artikel ini berguna untuk pembaca NextUp.id yang ingin terlibat langsung atau mendukung program koperasi merah putih.
2. Apa itu Business Assistant (BA) pada KDMP/KKMP?
Definisi
Business Assistant pada KDMP/KKMP adalah seseorang yang ditugaskan untuk mendampingi koperasi desa/kelurahan Merah Putih dalam tiga sampai enam bulan (atau sesuai kontrak) untuk membantu pengembangan usaha, implementasi digitalisasi, penyusunan rencana bisnis, akses pembiayaan, dan penguatan manajemen. koperindag.sulbarprov.go.id+1
Contoh lowongan: “Asisten Bisnis (Business Assistant) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih – jumlah kebutuhan 8.000 orang – masa kontrak 3 bulan – honorarium Rp 7.250.000 per bulan.” koperindag.sulbarprov.go.id+1
Fungsi & Posisi
Fungsi-utamanya meliputi:
-
Mendampingi pengurus koperasi dalam merancang dan menjalankan unit-usaha koperasi (toko, simpan-pinjam, digital, gudang dsb).
-
Memastikan koperasi menggunakan sistem informasi manajemen (contoh: SIMKOPDES) dan digitalisasi agar transparan dan efisien. jogoroto.jombangkab.go.id
-
Membantu koperasi dalam menyusun proposal pembiayaan (bank, lembaga keuangan) dan legalitas usaha. jogoroto.jombangkab.go.id+1
-
Menjadi penghubung antara pengurus koperasi, pemerintah daerah/dinas koperasi, dan pemangku kepentingan lain (UMKM, komunitas, BUMN).
-
Melakukan monitoring dan pelaporan hasil pendampingan secara rutin ke pihak terkait. jogoroto.jombangkab.go.id

Business Assistant KDMP
Siapa yang bisa menjadi BA?
Berdasarkan persyaratan lowongan:
-
Warga Negara Indonesia (WNI) usia 25-55 tahun pada tahun 2025. Kabar 24+1
-
Pendidikan minimal S1 (untuk jalur profesional) atau minimal SMA/SMK bagi pelaku usaha yang sudah berjalan. Kabar 24
-
Pengalaman di bidang pendampingan koperasi/UMKM atau manajemen usaha diunggulkan. koperindag.sulbarprov.go.id
-
Domisili sesuai wilayah penugasan akan menjadi nilai tambah.
3. Alur Bekerja Business Assistant: Langkah & Tugas Harian
Alur Umum
-
Penugasan: BA ditugaskan ke sejumlah koperasi-des/kel tertentu (misalnya 8-12 koperasi per BA) di suatu kabupaten/kota.
-
Analisis awal: Melakukan assesment kondisi koperasi — legalitas, unit usaha, keanggotaan, sistem keuangan, potensi desa.
-
Perencanaan bisnis: Bersama pengurus, menyusun rencana usaha (business plan) unit-usaha koperasi: menentukan produk/jasa, target pasar, logistik/distribusi, pemasaran, proyeksi keuangan.
-
Digitalisasi & implementasi: Mengaktifkan sistem informasi manajemen koperasi (SIMKOPDES) atau sistem internal digital lainnya; memperbaiki alur operasional koperasi, pelaporan, keanggotaan.
-
Pembiayaan & legalitas: Membantu koperasi mengajukan pembiayaan, mengurus izin/usaha, mempersiapkan proposal, menjalin kerjasama dengan pihak eksternal.
-
Monitoring & evaluasi: Melakukan pendampingan rutin, pelatihan kepada pengurus, pelaporan bulanan hasil pendampingan ke dinas atau instansi terkait.
Tugas Harian / Mingguan
-
Bertemu pengurus koperasi, rapat evaluasi kemajuan usaha.
-
Menganalisis laporan keuangan, memberikan masukan perbaikan.
-
Melakukan pelatihan singkat (workshop) internal untuk pengurus/anggota.
-
Membantu pemasaran produk UMKM koperasi — baik offline atau online.
-
Memastikan sistem digital berjalan (input anggota, transaksi, laporan).
-
Menyusun laporan pendampingan (progress, hambatan, rencana tindak lanjut).
KPI & Indikator Keberhasilan
Beberapa indikator keberhasilan bagi BA antara lain:
-
Progres digitalisasi (misalnya: SIMKOPDES aktif, laporan bulanan tercatat).
-
Persentase koperasi didampingi yang mulai operasional unit-usaha.
-
Jumlah koperasi yang mengajukan pembiayaan dengan dukungan BA.
-
Kepuasan pengurus koperasi terhadap pendampingan (survey internal).
-
Peningkatan penjualan/produk UMKM koperasi (jika unit usaha berjalan).

Business Assistant KDMP
4. Strategi Efektif untuk Business Assistant yang Sukses
Sebagai BA, Anda harus tidak hanya “menjalankan tugas”, tapi memastikan koperasi yang didampingi tumbuh dan berkelanjutan. Berikut strategi-utama:
(a) Pahami Potensi Lokal & Karakter Koperasi
Setiap desa/kelurahan memiliki potensi unik (pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, kerajinan, UMKM). Sebagai BA, lakukan mapping potensi secara cepat dan ajak pengurus koperasi menentukan unit-usaha yang sesuai.
Contoh: koperasi di daerah perkebunan kopi bisa fokus sebagai agregator produksi lokal dan toko online kopi.
(b) Bangun Manajemen Koperasi yang Profesional
-
Susun SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk unit usaha koperasi.
-
Pastikan legalitas lengkap (AD/ART, akta pendirian, NIB, izin usaha).
-
Ajari pengurus membuat laporan keuangan rutin dan transparan — pemanfaatan aplikasi digital sangat membantu.
-
Identifikasi risiko usaha dan buat rencana mitigasi.
(c) Digitalisasi & Integrasi Sistem
Digitalisasi tidak hanya “jurnal online”, tetapi integrasi seluruh alur koperasi: keanggotaan, simpan-pinjam, transaksi toko, laporan inventaris, pemasaran online. Partner teknologi seperti platform koperasi digital menjadi kunci. Koperasi Merah Putih
Sebagai BA, fasilitasi pengurus agar bisa menggunakan sistem dan terus monitor agar tidak terhenti setelah implementasi awal.
(d) Pemasaran & Kolaborasi Eksternal
-
Dorong koperasi untuk memasuki marketplace atau platform daring — khususnya untuk produk UMKM anggota.
-
Bangun kemitraan dengan pemerintah daerah, BUMN, lembaga keuangan agar unit usaha koperasi punya akses pasar dan keuangan.
-
Buat program promosi bersama, event pasar lokal, kerjasama antar-desa/kelurahan.
(e) Pelatihan & Pemberdayaan Anggota
Sebagai BA, Anda juga harus menginisiasi pelatihan: literasi keuangan, digital marketing, manajemen usaha kecil bagi anggota. Semakin banyak anggota yang aktif dan berdaya, semakin kuat koperasi secara keseluruhan.
(f) Monitoring, Evaluasi & Adaptasi
Bangun sistem monitoring rutin. Setiap bulan atau triwulan, evaluasi progres koperasi: apa yang berjalan, apa hambatan, apa langkah berikutnya. BA harus agile — jika unit usaha terbukti kurang cocok, cepat adaptasi model usaha atau strategi pemasaran.
5. Manfaat Menjadi Business Assistant
Menjadi BA membawa sejumlah keuntungan:
-
Gaji/honorarium kompetitif (seperti contoh Rp 7.250.000 per bulan dalam kontrak 3 bulan) bagi mereka yang terpilih. Kabar 24+1
-
Kesempatan ikut dalam program nasional berskala besar (80.000 koperasi), memperluas jejaring profesional.
-
Pengalaman dalam pengembangan koperasi, UMKM, digitalisasi — nilai tambah karir Anda.
-
Kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi desa/kelurahan — menjadi agen perubahan.
-
Peluang lebih lanjut untuk posisi pendampingan jangka panjang, konsultasi, atau manajemen koperasi.
6. Tantangan & Tips Mengatasinya
Tantangan utama
-
Keterbatasan kapasitas pengurus koperasi (banyak yang belum terbiasa dengan digitalisasi atau model bisnis modern).
-
Budaya serta sistem manual yang masih kuat di banyak desa/kelurahan.
-
Modal operasional dan pembiayaan yang belum optimal meskipun dukungan pemerintah ada.
-
Logistik, distribusi, dan pasar yang jauh dari pusat kota – biaya tinggi, akses terbatas.
-
Resistensi perubahan: anggota atau pengurus koperasi bisa menolak sistem baru atau pendampingan eksternal.
-
Kontrak BA yang mungkin hanya jangka pendek, sehingga keberlanjutan usaha koperasi setelah BA multitugas menjadi tantangan.
Tips mengatasinya
-
Gunakan pendekatan “pelibatan bersama” bukan “penyerahan tugas” — ajak pengurus dan anggota sebagai mitra.
-
Pilih unit usaha yang realistis, sesuai potensi lokal, jangan terlalu ambisius di awal.
-
Mulai digitalisasi sedikit-sedikit: misalnya keanggotaan & transaksi toko dulu, kemudian simpan-pinjam.
-
Pastikan transparansi penuh agar kepercayaan anggota & pengurus tetap tinggi.
-
Buat peta risiko dan antisipasi: misalnya jika pasar lokal kecil, fokus ke pasar digital/luar daerah.
-
Rencanakan exit-strategy: saat tugas BA selesai, pastikan koperasi punya sistem internal yang terus berjalan.
7. Kasus dan Studi Nyata
Contoh yang relevan: di Kabupaten Jombang (Jawa Timur) pada 9 Oktober 2025, dilakukan penetapan dan penempatan Business Assistant sejumlah 30 orang yang mendampingi rata-rata 10 koperasi desa/kelurahan. jogoroto.jombangkab.go.id
Dalam pelaksanaan, tugas BA mencakup: masuk ke dalam sistem informasi manajemen koperasi (SIMKOPDES), membantu menyusun rencana bisnis, membantu pengurus/pengawas operasional koperasi, hingga menyusun laporan kerja bulanan. jogoroto.jombangkab.go.id
Kasus ini menunjukkan betapa konkret dan sistematisnya peran BA dalam program KDMP/KKMP.
8. Langkah Praktis untuk Pengurus Koperasi & Calon BA
Untuk Pengurus Koperasi
-
Siapkan legalitas koperasi dari awal: akta, NIB, izin usaha, AD/ART.
-
Pilih BA yang memiliki komitmen, kompetensi, dan domisili yang sesuai.
-
Libatkan anggota dalam proses: transparan mengenai peran BA, target usaha, pembagian hasil.
-
Buat rencana usaha jangka pendek (3–6 bulan) dan jangka menengah (12-24 bulan).
-
Prioritaskan digitalisasi operasional: keanggotaan, simpan-pinjam, toko koperasi.
-
Terapkan sistem monitoring internal: laporan keuangan, laporan produksi/unit usaha, evaluasi rutin.
Untuk Calon Business Assistant
-
Siapkan CV yang menonjolkan pengalaman UMKM, pendampingan usaha, digitalisasi, manajemen.
-
Kuasai sistem koperasi: unit-usaha tradisional, manajemen keanggotaan, pencatatan keuangan koperasi.
-
Pelajari model bisnis koperasi dan potensi lokal di desa/kelurahan.
-
Kuasai minimal dasar digitalisasi (aplikasi manajemen koperasi, sistem keanggotaan, e-commerce).
-
Persiapkan mindset pendampingan: bukan hanya “menjalankan tugas” tetapi membangun kapasitas pengurus & anggota.
9. Dampak Jangka Panjang & Kontribusi terhadap Ekonomi Desa
Melalui peran BA yang efektif dan koperasi yang kuat, beberapa dampak jangka panjang diharapkan:
-
Meningkatnya jumlah koperasi desa/kelurahan yang beroperasi profesional, transparan dan produktif.
-
Peningkatan kapasitas UMKM dan anggota koperasi: skala usaha naik, akses pasar lebih luas, digitalisasi lebih besar.
-
Penguatan ekonomi lokal dan pengurangan ketergantungan terhadap rantai pasok panjang: koperasi sebagai agregator dan distribusi lokal. kecpulautigabarat.natunakab.go.id
-
Meningkatnya inklusi keuangan dan layanan dasar yang lebih baik di desa (melalui koperasi unit-usaha seperti simpan-pinjam, toko koperasi, logistik, apotek/klinik).
-
Kontribusi terhadap pemerataan ekonomi nasional: pembangunan dari desa untuk Indonesia maju.
10. Penutup
Peran Business Assistant dalam program Koperasi Merah Putih adalah salah satu kunci agar koperasi-desa/kelurahan tidak hanya berdiri secara formal, tetapi berjalan, berkembang, dan berdampak nyata.
Bagi Anda pengurus koperasi: sambut BA sebagai mitra strategis dan bukan sekadar “pendamping sementara”. Bagi Anda calon BA: kesempatan ini adalah panggung besar untuk berkontribusi bagi ekonomi rakyat sekaligus membangun diri sebagai profesional di bidang pengembangan koperasi/UMKM.
Dengan kombinasi manajemen yang baik, digitalisasi yang tepat, dan komitmen bersama, koperasi Merah Putih bisa menjadi tulang punggung ekonomi desa/kelurahan yang mandiri dan maju.
📍 Catatan untuk pembaca NextUp.id: Jika Anda tertarik menjadi BA atau mendampingi koperasi, segera cek pengumuman resmi dari instansi terkait (seperti dinas koperasi provinsi/kabupaten) dan persiapkan diri Anda sekarang juga.
Semoga artikel ini membantu Anda memahami secara mendalam apa itu Business Assistant Koperasi Merah Putih, bagaimana strategi efektifnya, dan bagaimana Anda bisa terlibat langsung. Mari bersama-sama membangun ekonomi Indonesia dari desa!
Tag: business assistant, koperasi merah putih, KDMP, KKMP, pendamping koperasi, digitalisasi koperasi, ekonomi desa, UMKM desa



