adminnextup | Nextup ID
Menyiapkan Rencana Usaha Untuk Persiapan Pensiun

Menyiapkan Rencana Usaha Untuk Persiapan Pensiun

Pada suatu saat dalam hidup, setiap individu yang bekerja akan menghadapi masa dimana aktivitas produktifnya menurun atau berhenti yakni masa pensiun. Di Indonesia, berdasarkan regulasi, usia pensiun mencapai salah satu fase di mana seseorang tidak lagi aktif bekerja secara rutin dan penghasilan tetapnya berhenti. Pada titik tersebut, persoalan keuangan, aktivitas sehari-hari, hingga makna hidup bisa berubah total. Salah satu strategi yang kerap diabaikan adalah: merencanakan usaha sendiri sebagai bagian dari persiapan pensiun. Beberapa waktu yang lalu, tim Nextup ID diundang untuk mengisi kegiatan persiapan masa pensiun untuk Arva Corporation, sebuah holding perusahaan yang menaungi banyak perusahaan diantaranya, Sofyan Hotel, Coworking Space, Madani Islamic School dan banyak lainnya.

Kegiatan ini akan membahas mengapa penting menyiapkan rencana usaha dalam fase persiapan pensiun, bagaimana langkah-praktisnya, dan rekomendasi rencana usaha yang cocok bagi Anda yang mendekati atau memasuki usia pensiun. Diharapkan pembaca di NextUp.id dapat mengambil insight untuk merancang masa pensiun yang produktif, bermakna, dan finansialnya lebih aman.

Pelatihan Persiapan Pensiun - Nextup ID

Pelatihan Persiapan Pensiun – Nextup ID

Mengapa Harus Merencanakan Usaha di Masa Persiapan Pensiun?

1. Pendapatan aktif berhenti, tapi kebutuhan tetap berjalan

Saat memasuki pensiun, secara umum Anda tidak lagi menerima gaji rutin seperti saat masih produktif. Hal ini artinya: ada transisi dari penghasilan berkelanjutan ke penghasilan yang perlu direncanakan sendiri.
Jika Anda hanya mengandalkan tabungan atau dana pensiun, maka risiko kehabisan dana atau kualitas hidup menurun akan meningkat, terutama jika hidup lebih lama dari prediksi.

2. Inflasi dan biaya kesehatan meningkat

Biaya hidup cenderung naik seiring waktu karena inflasi. Biaya kesehatan pada usia lanjut pun biasanya lebih besar. Usaha yang menghasilkan pendapatan tambahan bisa menjadi buffer atau pengaman terhadap kenaikan biaya-ini.

3. Menjaga produktivitas dan makna hidup

Pensiun tidak hanya soal berhenti bekerja, tetapi juga tentang perubahan identitas dan aktivitas. Banyak orang yang merasa kehilangan arah setelah berhenti bekerja penuh waktu. Pensiun Bernilai Memiliki usaha sendiri bisa membantu tetap aktif, merasa produktif, dan menjaga harga diri serta keterkaitan sosial.

4. Mengurangi beban kepada keluarga

Salah satu alasan penting menyusun rencana masa pensiun sejak dini adalah agar tidak menjadi beban bagi anak ataupun anggota keluarga lainnya. Dengan usaha yang menghasilkan, Anda memiliki kontrol lebih atas kebutuhan Anda dan tidak terlalu bergantung penuh ke pihak lain.

5. Meningkatkan fleksibilitas keuangan

Usaha sendiri memberikan sumber penghasilan alternatif yang bisa Anda sesuaikan dengan kondisi fisik, waktu, dan keinginan Anda. Saat pensiun, fleksibilitas ini menjadi keunggulan dibanding bergantung hanya pada satu sumber penghasilan tetap.

🧭 : Jangan menunggu pensiun datang baru mulai berpikir soal bisnis. Mulailah dari ide kecil, rancang rencana Anda hari ini, dan lihat bagaimana langkah kecil itu bisa tumbuh besar saat masa pensiun tiba.

Bagaimana Menyiapkan Rencana Usaha pada Saat Persiapan Pensiun

Mempersiapkan usaha untuk masa pensiun bukan berarti membuat rencana secara sembarangan. Berikut langkah-langkah yang disarankan:

Langkah 1: Evaluasi kondisi sekarang

  • Hitung berapa banyak pengeluaran Anda saat ini dan estimasi berapa yang akan dibutuhkan saat pensiun nanti.

  • Identifikasi gaya hidup yang Anda inginkan setelah pensiun—apakah akan tetap aktif bekerja ringan, traveling, hobi, atau mengelola bisnis kecil?

  • Lihat sumber-sumber penghasilan yang sudah ada: tabungan, dana pensiun, investasi, asuransi.

Langkah 2: Tentukan tujuan usaha yang realistis

  • Pikirkan jenis usaha apa yang sesuai dengan kemampuan fisik, waktu yang ingin Anda alokasikan, serta modal yang tersedia.

  • Usaha pada usia pensiun idealnya tidak terlalu berat fisiknya, memiliki risiko rendah, dan fleksibel terhadap waktu Anda.

  • Tentukan target pendapatan yang Anda harapkan dari usaha tersebut — bukan hanya untuk kebutuhan hidup, tetapi juga menjaga gaya hidup yang Anda inginkan.

Langkah 3: Siapkan modal dan sumber daya

  • Modal bisa berupa uang tunai, aset yang bisa dipakai sebagai modal, atau keahlian Anda sendiri.

  • Pertimbangkan kemampuan Anda untuk mengambil risiko dan memilih skala usaha yang sesuai.

  • Pertimbangkan juga menghitung biaya operasional, modal kerja, dan kemungkinan waktu untuk “bertumbuh”.

Langkah 4: Pertimbangkan jenis usaha yang cocok

  • Usaha yang cocok untuk masa pensiun misalnya: konsultan di bidang keahlian Anda, usaha kecil berbasis hobi, waralaba mikro, e-commerce ringan, sewa properti, atau usaha yang bisa dijalankan paruh waktu.

  • Pilihlah yang sesuai dengan minat Anda dan memungkinkan fleksibilitas waktu serta pengaturan sendiri.

Langkah 5: Perencanaan jangka panjang dan manajemen risiko

  • Usaha tak lepas dari risiko: risiko keuangan, kesehatan, persaingan, perubahan pasar.

  • Buat cadangan dana darurat untuk usaha Anda.

  • Diversifikasi penghasilan — jangan cuma mengandalkan satu usaha saja.

  • Pastikan Anda punya perlindungan asuransi kesehatan, asuransi jiwa, maupun proteksi lainnya sebelum terlalu tua mengambil risiko besar.

Langkah 6: Mulai dengan skala kecil dan evaluasi

  • Agar risiko lebih kecil, mulailah usaha secara kecil terlebih dahulu.

  • Evaluasi secara periodik: apakah usaha berjalan sesuai rencana, apakah ada perkembangan, apakah masih sesuai dengan kondisi Anda?

  • Setelah terlihat potensi, Anda bisa memperluas skala atau menyesuaikan bisnis.

Langkah 7: Pelihara jaringan dan skill

  • Pengalaman kerja Anda selama produktif bisa menjadi modal besar saat Anda merintis usaha sendiri.

  • Jaga koneksi profesional dan sosial Anda — jaringan bisa membantu menemukan peluang usaha atau pelanggan.

  • Tingkatkan keahlian (skill) sesuai dengan usaha yang akan dijalankan, misalnya digital marketing, manajemen keuangan, penjualan online, dsb.

Pelatihan Persiapan Pensiun - Nextup ID

Pelatihan Persiapan Pensiun – Nextup ID

Ide Usaha yang Cocok Saat Persiapan Pensiun

Berikut beberapa contoh usaha yang bisa dipertimbangkan untuk Anda yang mendekati masa pensiun:

  1. Konsultan atau Pelatih
    Bila Anda memiliki pengalaman yang cukup di bidang tertentu (manajemen, teknologi, keuangan, sales, pendidikan), menjadi konsultan bisa jadi pilihan tepat. Anda bisa bekerja fleksibel, menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki, dan mengatur sendiri jam kerja.

  2. Usaha Hobi yang Dikomersialkan
    Misalnya berkebun, kerajinan tangan, kuliner kecil-kecilan, fotografi lepas, kursus hobi. Karena Anda akan berhenti dari pekerjaan rutin, usaha berbasis hobi bisa memberi kepuasan emosional sekaligus finansial.

  3. Sewa Properti atau Pengelolaan Aset
    Bila Anda memiliki aset seperti rumah atau ruko, bisa disewakan. Ini memberikan pendapatan pasif yang relatif stabil dengan pengelolaan yang tidak terlalu berat.

  4. E-Commerce atau Dropshipping
    Dengan perkembangan teknologi, menjalankan bisnis online bisa menjadi pilihan yang fleksibel. Anda bisa melakukan secara paruh waktu, dari rumah, dan mengatur waktu sendiri.

  5. Waralaba Mikro atau Bisnis Ringan
    Pilih waralaba dengan investasi kecil dan proses yang sederhana. Bisa kios kopi kecil, makanan ringan, layanan kebersihan, atau layanan digital.

  6. Pelayanan Profesional Lepas (Freelance)
    Contohnya akuntan, desain grafis, penerjemah, penulis lepas, atau jasa manajemen kecil lainnya. Waktu fleksibel, modal relatif kecil, dan Anda bisa memulai sambil masih bekerja.

🚀 : Ingin tahu usaha apa yang cocok dengan karakter dan keahlian Anda? Coba buat daftar hobi, pengalaman kerja, dan minat pribadi. Dari situ, temukan ide usaha yang bisa Anda jalankan bahkan dari rumah.

Kesimpulan

Menyiapkan rencana usaha saat persiapan pensiun bukan sekadar pilihan, tapi kebutuhan penting untuk menjaga kualitas hidup. Usaha yang tepat bukan hanya memberikan penghasilan tambahan, tetapi juga menjaga semangat, makna hidup, dan kemandirian Anda.

Masa pensiun seharusnya menjadi babak baru yang lebih bebas — bukan masa khawatir soal keuangan.

✅ Siapkan masa pensiun Anda mulai hari ini!

  1. Tentukan jenis usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan Anda.

  2. Buat rencana keuangan sederhana dan target waktu memulainya.

  3. Konsultasikan bersama NextUp.id

 

rencana usaha pensiun, usaha masa pensiun, persiapan bisnis setelah pensiun, persiapan pensiun usaha, persiapan pensiun, usaha untuk pensiunan, pendapatan pasif pensiun, tips usaha di usia pensiun.

Business Assistant untuk Koperasi Merah Putih

Business Assistant untuk Koperasi Merah Putih

Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) diluncurkan sebagai salah satu instrumen strategis pemerintah untuk penguatan ekonomi desa dan kelurahan di Indonesia. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan 80.000 koperasi, program ini menegaskan pentingnya koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Tentang mengapa program ini ada, beberapa poin penting:

  • Desa/kelurahan sebagai basis pemberdayaan ekonomi rakyat — potensi besar namun selama ini sering terhambat oleh akses, rantai pasok, skala usaha kecil.

  • Koperasi sebagai lembaga kolektif yang berdasarkan asas kekeluargaan, bersama-sama mengelola usaha demi kesejahteraan anggota.

  • Program KDMP/KKMP hadir dengan unit-usaha yang jelas: simpan-pinjam, toko koperasi, apotek/klinik, logistik/gudang, distribusi hasil UMKM desa, digitalisasi.

Dalam konteks ini muncul kebutuhan akan Business Assistant (Asisten Bisnis) — tenaga pendamping profesional atau pelaku usaha yang akan membantu operasional, pengembangan dan profesionalisasi koperasi. koperindag.sulbarprov.go.id+1
Artikel ini akan mendalami siapa business assistant, apa tugasnya, bagaimana cara menjadi, strategi terbaik yang bisa diterapkan, serta tantangan yang harus dihadapi — agar artikel ini berguna untuk pembaca NextUp.id yang ingin terlibat langsung atau mendukung program koperasi merah putih.

2. Apa itu Business Assistant (BA) pada KDMP/KKMP?

Definisi

Business Assistant pada KDMP/KKMP adalah seseorang yang ditugaskan untuk mendampingi koperasi desa/kelurahan Merah Putih dalam tiga sampai enam bulan (atau sesuai kontrak) untuk membantu pengembangan usaha, implementasi digitalisasi, penyusunan rencana bisnis, akses pembiayaan, dan penguatan manajemen. koperindag.sulbarprov.go.id+1
Contoh lowongan: “Asisten Bisnis (Business Assistant) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih – jumlah kebutuhan 8.000 orang – masa kontrak 3 bulan – honorarium Rp 7.250.000 per bulan.” koperindag.sulbarprov.go.id+1

Fungsi & Posisi

Fungsi-utamanya meliputi:

  • Mendampingi pengurus koperasi dalam merancang dan menjalankan unit-usaha koperasi (toko, simpan-pinjam, digital, gudang dsb).

  • Memastikan koperasi menggunakan sistem informasi manajemen (contoh: SIMKOPDES) dan digitalisasi agar transparan dan efisien. jogoroto.jombangkab.go.id

  • Membantu koperasi dalam menyusun proposal pembiayaan (bank, lembaga keuangan) dan legalitas usaha. jogoroto.jombangkab.go.id+1

  • Menjadi penghubung antara pengurus koperasi, pemerintah daerah/dinas koperasi, dan pemangku kepentingan lain (UMKM, komunitas, BUMN).

  • Melakukan monitoring dan pelaporan hasil pendampingan secara rutin ke pihak terkait. jogoroto.jombangkab.go.id 

Business Assistant KDMP

Business Assistant KDMP

Siapa yang bisa menjadi BA?

Berdasarkan persyaratan lowongan:

  • Warga Negara Indonesia (WNI) usia 25-55 tahun pada tahun 2025. Kabar 24+1

  • Pendidikan minimal S1 (untuk jalur profesional) atau minimal SMA/SMK bagi pelaku usaha yang sudah berjalan. Kabar 24

  • Pengalaman di bidang pendampingan koperasi/UMKM atau manajemen usaha diunggulkan. koperindag.sulbarprov.go.id

  • Domisili sesuai wilayah penugasan akan menjadi nilai tambah.

3. Alur Bekerja Business Assistant: Langkah & Tugas Harian

Alur Umum

  1. Penugasan: BA ditugaskan ke sejumlah koperasi-des/kel tertentu (misalnya 8-12 koperasi per BA) di suatu kabupaten/kota.

  2. Analisis awal: Melakukan assesment kondisi koperasi — legalitas, unit usaha, keanggotaan, sistem keuangan, potensi desa.

  3. Perencanaan bisnis: Bersama pengurus, menyusun rencana usaha (business plan) unit-usaha koperasi: menentukan produk/jasa, target pasar, logistik/distribusi, pemasaran, proyeksi keuangan.

  4. Digitalisasi & implementasi: Mengaktifkan sistem informasi manajemen koperasi (SIMKOPDES) atau sistem internal digital lainnya; memperbaiki alur operasional koperasi, pelaporan, keanggotaan.

  5. Pembiayaan & legalitas: Membantu koperasi mengajukan pembiayaan, mengurus izin/usaha, mempersiapkan proposal, menjalin kerjasama dengan pihak eksternal.

  6. Monitoring & evaluasi: Melakukan pendampingan rutin, pelatihan kepada pengurus, pelaporan bulanan hasil pendampingan ke dinas atau instansi terkait.

Tugas Harian / Mingguan

  • Bertemu pengurus koperasi, rapat evaluasi kemajuan usaha.

  • Menganalisis laporan keuangan, memberikan masukan perbaikan.

  • Melakukan pelatihan singkat (workshop) internal untuk pengurus/anggota.

  • Membantu pemasaran produk UMKM koperasi — baik offline atau online.

  • Memastikan sistem digital berjalan (input anggota, transaksi, laporan).

  • Menyusun laporan pendampingan (progress, hambatan, rencana tindak lanjut).

KPI & Indikator Keberhasilan

Beberapa indikator keberhasilan bagi BA antara lain:

  • Progres digitalisasi (misalnya: SIMKOPDES aktif, laporan bulanan tercatat).

  • Persentase koperasi didampingi yang mulai operasional unit-usaha.

  • Jumlah koperasi yang mengajukan pembiayaan dengan dukungan BA.

  • Kepuasan pengurus koperasi terhadap pendampingan (survey internal).

  • Peningkatan penjualan/produk UMKM koperasi (jika unit usaha berjalan).

Business Assistant KDMP

Business Assistant KDMP

4. Strategi Efektif untuk Business Assistant yang Sukses

Sebagai BA, Anda harus tidak hanya “menjalankan tugas”, tapi memastikan koperasi yang didampingi tumbuh dan berkelanjutan. Berikut strategi-utama:

(a) Pahami Potensi Lokal & Karakter Koperasi

Setiap desa/kelurahan memiliki potensi unik (pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, kerajinan, UMKM). Sebagai BA, lakukan mapping potensi secara cepat dan ajak pengurus koperasi menentukan unit-usaha yang sesuai.
Contoh: koperasi di daerah perkebunan kopi bisa fokus sebagai agregator produksi lokal dan toko online kopi.

(b) Bangun Manajemen Koperasi yang Profesional

  • Susun SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk unit usaha koperasi.

  • Pastikan legalitas lengkap (AD/ART, akta pendirian, NIB, izin usaha).

  • Ajari pengurus membuat laporan keuangan rutin dan transparan — pemanfaatan aplikasi digital sangat membantu.

  • Identifikasi risiko usaha dan buat rencana mitigasi.

(c) Digitalisasi & Integrasi Sistem

Digitalisasi tidak hanya “jurnal online”, tetapi integrasi seluruh alur koperasi: keanggotaan, simpan-pinjam, transaksi toko, laporan inventaris, pemasaran online. Partner teknologi seperti platform koperasi digital menjadi kunci. Koperasi Merah Putih
Sebagai BA, fasilitasi pengurus agar bisa menggunakan sistem dan terus monitor agar tidak terhenti setelah implementasi awal.

(d) Pemasaran & Kolaborasi Eksternal

  • Dorong koperasi untuk memasuki marketplace atau platform daring — khususnya untuk produk UMKM anggota.

  • Bangun kemitraan dengan pemerintah daerah, BUMN, lembaga keuangan agar unit usaha koperasi punya akses pasar dan keuangan.

  • Buat program promosi bersama, event pasar lokal, kerjasama antar-desa/kelurahan.

(e) Pelatihan & Pemberdayaan Anggota

Sebagai BA, Anda juga harus menginisiasi pelatihan: literasi keuangan, digital marketing, manajemen usaha kecil bagi anggota. Semakin banyak anggota yang aktif dan berdaya, semakin kuat koperasi secara keseluruhan.

(f) Monitoring, Evaluasi & Adaptasi

Bangun sistem monitoring rutin. Setiap bulan atau triwulan, evaluasi progres koperasi: apa yang berjalan, apa hambatan, apa langkah berikutnya. BA harus agile — jika unit usaha terbukti kurang cocok, cepat adaptasi model usaha atau strategi pemasaran.

5. Manfaat Menjadi Business Assistant

Menjadi BA membawa sejumlah keuntungan:

  • Gaji/honorarium kompetitif (seperti contoh Rp 7.250.000 per bulan dalam kontrak 3 bulan) bagi mereka yang terpilih. Kabar 24+1

  • Kesempatan ikut dalam program nasional berskala besar (80.000 koperasi), memperluas jejaring profesional.

  • Pengalaman dalam pengembangan koperasi, UMKM, digitalisasi — nilai tambah karir Anda.

  • Kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi desa/kelurahan — menjadi agen perubahan.

  • Peluang lebih lanjut untuk posisi pendampingan jangka panjang, konsultasi, atau manajemen koperasi.

6. Tantangan & Tips Mengatasinya

Tantangan utama

  • Keterbatasan kapasitas pengurus koperasi (banyak yang belum terbiasa dengan digitalisasi atau model bisnis modern).

  • Budaya serta sistem manual yang masih kuat di banyak desa/kelurahan.

  • Modal operasional dan pembiayaan yang belum optimal meskipun dukungan pemerintah ada.

  • Logistik, distribusi, dan pasar yang jauh dari pusat kota – biaya tinggi, akses terbatas.

  • Resistensi perubahan: anggota atau pengurus koperasi bisa menolak sistem baru atau pendampingan eksternal.

  • Kontrak BA yang mungkin hanya jangka pendek, sehingga keberlanjutan usaha koperasi setelah BA multitugas menjadi tantangan.

Tips mengatasinya

  • Gunakan pendekatan “pelibatan bersama” bukan “penyerahan tugas” — ajak pengurus dan anggota sebagai mitra.

  • Pilih unit usaha yang realistis, sesuai potensi lokal, jangan terlalu ambisius di awal.

  • Mulai digitalisasi sedikit-sedikit: misalnya keanggotaan & transaksi toko dulu, kemudian simpan-pinjam.

  • Pastikan transparansi penuh agar kepercayaan anggota & pengurus tetap tinggi.

  • Buat peta risiko dan antisipasi: misalnya jika pasar lokal kecil, fokus ke pasar digital/luar daerah.

  • Rencanakan exit-strategy: saat tugas BA selesai, pastikan koperasi punya sistem internal yang terus berjalan.

7. Kasus dan Studi Nyata

Contoh yang relevan: di Kabupaten Jombang (Jawa Timur) pada 9 Oktober 2025, dilakukan penetapan dan penempatan Business Assistant sejumlah 30 orang yang mendampingi rata-rata 10 koperasi desa/kelurahan. jogoroto.jombangkab.go.id
Dalam pelaksanaan, tugas BA mencakup: masuk ke dalam sistem informasi manajemen koperasi (SIMKOPDES), membantu menyusun rencana bisnis, membantu pengurus/pengawas operasional koperasi, hingga menyusun laporan kerja bulanan. jogoroto.jombangkab.go.id
Kasus ini menunjukkan betapa konkret dan sistematisnya peran BA dalam program KDMP/KKMP.

8. Langkah Praktis untuk Pengurus Koperasi & Calon BA

Untuk Pengurus Koperasi

  • Siapkan legalitas koperasi dari awal: akta, NIB, izin usaha, AD/ART.

  • Pilih BA yang memiliki komitmen, kompetensi, dan domisili yang sesuai.

  • Libatkan anggota dalam proses: transparan mengenai peran BA, target usaha, pembagian hasil.

  • Buat rencana usaha jangka pendek (3–6 bulan) dan jangka menengah (12-24 bulan).

  • Prioritaskan digitalisasi operasional: keanggotaan, simpan-pinjam, toko koperasi.

  • Terapkan sistem monitoring internal: laporan keuangan, laporan produksi/unit usaha, evaluasi rutin.

Untuk Calon Business Assistant

  • Siapkan CV yang menonjolkan pengalaman UMKM, pendampingan usaha, digitalisasi, manajemen.

  • Kuasai sistem koperasi: unit-usaha tradisional, manajemen keanggotaan, pencatatan keuangan koperasi.

  • Pelajari model bisnis koperasi dan potensi lokal di desa/kelurahan.

  • Kuasai minimal dasar digitalisasi (aplikasi manajemen koperasi, sistem keanggotaan, e-commerce).

  • Persiapkan mindset pendampingan: bukan hanya “menjalankan tugas” tetapi membangun kapasitas pengurus & anggota.

9. Dampak Jangka Panjang & Kontribusi terhadap Ekonomi Desa

Melalui peran BA yang efektif dan koperasi yang kuat, beberapa dampak jangka panjang diharapkan:

  • Meningkatnya jumlah koperasi desa/kelurahan yang beroperasi profesional, transparan dan produktif.

  • Peningkatan kapasitas UMKM dan anggota koperasi: skala usaha naik, akses pasar lebih luas, digitalisasi lebih besar.

  • Penguatan ekonomi lokal dan pengurangan ketergantungan terhadap rantai pasok panjang: koperasi sebagai agregator dan distribusi lokal. kecpulautigabarat.natunakab.go.id

  • Meningkatnya inklusi keuangan dan layanan dasar yang lebih baik di desa (melalui koperasi unit-usaha seperti simpan-pinjam, toko koperasi, logistik, apotek/klinik).

  • Kontribusi terhadap pemerataan ekonomi nasional: pembangunan dari desa untuk Indonesia maju.

10. Penutup

Peran Business Assistant dalam program Koperasi Merah Putih adalah salah satu kunci agar koperasi-desa/kelurahan tidak hanya berdiri secara formal, tetapi berjalan, berkembang, dan berdampak nyata.
Bagi Anda pengurus koperasi: sambut BA sebagai mitra strategis dan bukan sekadar “pendamping sementara”. Bagi Anda calon BA: kesempatan ini adalah panggung besar untuk berkontribusi bagi ekonomi rakyat sekaligus membangun diri sebagai profesional di bidang pengembangan koperasi/UMKM.
Dengan kombinasi manajemen yang baik, digitalisasi yang tepat, dan komitmen bersama, koperasi Merah Putih bisa menjadi tulang punggung ekonomi desa/kelurahan yang mandiri dan maju.

📍 Catatan untuk pembaca NextUp.id: Jika Anda tertarik menjadi BA atau mendampingi koperasi, segera cek pengumuman resmi dari instansi terkait (seperti dinas koperasi provinsi/kabupaten) dan persiapkan diri Anda sekarang juga.

Semoga artikel ini membantu Anda memahami secara mendalam apa itu Business Assistant Koperasi Merah Putih, bagaimana strategi efektifnya, dan bagaimana Anda bisa terlibat langsung. Mari bersama-sama membangun ekonomi Indonesia dari desa!

Tag: business assistant, koperasi merah putih, KDMP, KKMP, pendamping koperasi, digitalisasi koperasi, ekonomi desa, UMKM desa

UMKM Indonesia: Kekuatan Ekonomi Rakyat

UMKM Indonesia: Kekuatan Ekonomi Rakyat

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah motor utama penggerak ekonomi Indonesia.
Lebih dari 64 juta pelaku UMKM berkontribusi terhadap 60% PDB nasional dan menyerap lebih dari 97% tenaga kerja di dalam negeri.

Namun, di tengah potensi besar itu, banyak pelaku UMKM masih menghadapi tantangan klasik: akses modal terbatas, sulit menembus pasar, dan belum maksimal memanfaatkan teknologi digital. Di sinilah pentingnya memahami bagaimana UMKM bisa tumbuh, naik kelas, dan bertahan di tengah persaingan global.

Tantangan yang Masih Dihadapi UMKM

Walau jumlahnya besar, tidak semua UMKM bisa bertahan lama. Beberapa kendala umum yang masih sering dijumpai antara lain:

  1. Akses modal dan pembiayaan terbatas.
    Banyak pelaku UMKM kesulitan mendapatkan pinjaman karena tidak memiliki jaminan atau riwayat keuangan yang jelas.

  2. Minimnya kemampuan digital.
    Belum semua pelaku usaha memanfaatkan media sosial, marketplace, atau sistem pembayaran online.

  3. Kurangnya branding dan pemasaran.
    Produk bagus saja tidak cukup — dibutuhkan strategi promosi agar dikenal luas oleh pasar.

  4. Kapasitas produksi terbatas.
    Skala usaha kecil membuat sulit memenuhi permintaan besar secara konsisten.

  5. Kurang dukungan ekosistem bisnis.
    Koperasi, inkubator, dan komunitas wirausaha belum optimal berkolaborasi di banyak daerah.

Peluang Besar UMKM di Era Digital

Meski penuh tantangan, transformasi digital membuka peluang emas bagi UMKM untuk naik kelas.
Beberapa potensi besar yang bisa dimanfaatkan antara lain:

  • E-commerce dan marketplace.
    Platform seperti Tokopedia, Shopee, dan TikTok Shop memberi akses pasar nasional bahkan global.

  • Digital marketing.
    Promosi lewat media sosial (Instagram, TikTok, dan YouTube) bisa menjangkau ribuan calon pelanggan dengan biaya rendah.

  • Sistem pembayaran digital.
    QRIS, e-wallet, dan payment gateway memudahkan transaksi dan meningkatkan kepercayaan konsumen.

  • Kolaborasi dengan startup dan koperasi.
    Banyak startup kini menyediakan solusi teknologi dan pembiayaan khusus untuk UMKM.

  • Ekspor digital.
    Melalui platform B2B seperti Alibaba dan GoExport, produk lokal bisa tembus ke pasar internasional.

Strategi Agar UMKM Naik Kelas

Berikut lima langkah yang bisa dilakukan agar UMKM berkembang lebih cepat dan berkelanjutan:

  1. Bangun identitas merek (branding).
    Tentukan nilai unik produkmu dan tampilkan dalam logo, kemasan, dan konten media sosial.

  2. Gunakan media sosial secara konsisten.
    Posting rutin dan interaktif akan membangun komunitas pelanggan loyal.

  3. Pelajari literasi keuangan dan digital.
    Catat keuangan dengan rapi dan gunakan aplikasi kasir digital atau sistem inventory.

  4. Ikut pelatihan dan komunitas UMKM.
    Banyak program pemerintah dan swasta yang membantu UMKM naik kelas melalui mentoring dan pelatihan.

  5. Kolaborasi dan kemitraan.
    Jangan berjalan sendiri. Cari mitra lokal, koperasi, atau brand besar untuk memperluas jangkauan usaha.

Dukungan Pemerintah dan Swasta untuk UMKM

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung UMKM, seperti:

  • Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah.

  • Program Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk mendorong konsumsi produk lokal.

  • Pelatihan digitalisasi UMKM bekerja sama dengan Google, Meta, dan Tokopedia.

  • Akses ekspor melalui Kementerian Koperasi dan UKM.

Sementara itu, sektor swasta dan komunitas juga aktif membantu dengan menyediakan platform e-learning, pendampingan bisnis, hingga bantuan modal usaha.

Cerita Inspiratif: UMKM yang Berhasil Go Digital

Sebut saja Kopi Ndeso dari Temanggung.
Dulu hanya menjual di warung kecil, kini mereka menjual ribuan bungkus kopi per bulan melalui marketplace.
Kuncinya? Konsisten membuat konten di media sosial, menggunakan kemasan menarik, dan menjaga kualitas rasa.

Cerita serupa terjadi pada Keripik Talas Bogor, yang berhasil menembus pasar Jepang setelah mengikuti pelatihan ekspor digital dari Kemenkop UKM.

Dua contoh ini membuktikan bahwa transformasi digital benar-benar bisa mengubah nasib UMKM.

Penutup: UMKM Adalah Masa Depan Ekonomi Indonesia

UMKM bukan sekadar bisnis kecil — mereka adalah pondasi ekonomi nasional.
Dengan dukungan teknologi, pendidikan kewirausahaan, dan kolaborasi lintas sektor, UMKM bisa menjadi pemain global tanpa kehilangan akar lokalnya.

Sekarang saatnya pelaku usaha beradaptasi, berinovasi, dan berani digital.
Karena masa depan ekonomi Indonesia dibangun dari semangat wirausaha rakyatnya.

Tag: UMKM, usaha kecil menengah, digitalisasi UMKM, cara mengembangkan UMKM, bisnis lokal, kewirausahaan, ekonomi rakyat, marketplace Indonesia

Koperasi Merah Putih: Penggerak Ekonomi Rakyat dari Desa

Koperasi Merah Putih: Penggerak Ekonomi Rakyat dari Desa

Koperasi Merah Putih atau Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) kini menjadi salah satu program strategis nasional untuk memperkuat ekonomi rakyat di tingkat desa. Inisiatif ini lahir sebagai upaya pemerintah memperpendek rantai pasok, memperluas akses keuangan, serta menggali potensi ekonomi desa agar masyarakat lebih sejahtera dan mandiri.

Apa Itu Koperasi Merah Putih?

Koperasi Merah Putih adalah lembaga ekonomi berbasis masyarakat yang didirikan di setiap desa atau kelurahan di Indonesia. Bentuknya bisa berupa Koperasi Desa Merah Putih [Nama Desa] atau Koperasi Kelurahan Merah Putih [Nama Kelurahan].

Tujuan utamanya adalah:

  • Memberdayakan masyarakat desa melalui kegiatan ekonomi bersama.

  • Mendorong gotong royong dan kemandirian ekonomi.

  • Menjadi wadah bagi warga untuk mengelola potensi lokal.

Program ini diatur melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, dengan target pembentukan lebih dari 80.000 koperasi di seluruh Indonesia.

Latar Belakang dan Urgensi Program

Mengapa Koperasi Merah Putih penting?

  1. Desa sebagai ujung tombak ekonomi nasional
    Banyak potensi lokal belum tergarap optimal karena keterbatasan akses pasar dan modal.

  2. Rantai pasok panjang dan harga tidak adil
    Petani dan UMKM sering merugi akibat tengkulak dan biaya distribusi tinggi.

  3. Akses layanan dasar belum merata
    Koperasi Merah Putih hadir untuk menyediakan layanan seperti toko sembako, apotek, bahkan klinik desa.

  4. Inklusi keuangan dan digitalisasi desa
    Melalui unit simpan pinjam dan sistem digital, warga bisa menikmati layanan keuangan yang mudah dan transparan.

Manfaat Koperasi Merah Putih untuk Masyarakat

Kehadiran KDMP/KKMP memberikan banyak manfaat nyata:

  • Meningkatkan kesejahteraan warga desa melalui kegiatan ekonomi produktif.

  • Membuka lapangan kerja lokal, mengurangi urbanisasi ke kota.

  • Menekan peran tengkulak dan memperpendek rantai distribusi hasil pertanian.

  • Memperluas akses pembiayaan mikro dan edukasi keuangan.

  • Mendukung layanan kesehatan dasar seperti apotek dan klinik koperasi.

  • Meningkatkan daya saing UMKM desa lewat kolaborasi dan pemasaran bersama.

Unit Usaha dan Skema Operasional

Koperasi Merah Putih bisa menjalankan berbagai jenis usaha sesuai potensi wilayah, seperti:

  • Gerai sembako dan toko koperasi untuk kebutuhan pokok masyarakat.

  • Apotek dan klinik desa, mendukung akses layanan kesehatan.

  • Unit simpan pinjam untuk membantu modal usaha warga.

  • Gudang dan cold storage bagi hasil pertanian dan perikanan lokal.

  • Unit digitalisasi desa untuk pembayaran dan penjualan daring.

Tiga pendekatan utama pembentukan koperasi ini adalah:

  1. Mendirikan koperasi baru di desa yang belum memiliki.

  2. Mengembangkan koperasi yang sudah ada agar sesuai model Merah Putih.

  3. Merevitalisasi koperasi tidak aktif agar kembali produktif.

Koperasi Merah Putih - Nextup ID

Koperasi Merah Putih – Nextup ID

Cara Daftar Koperasi Merah Putih

Bagi desa atau kelurahan yang ingin bergabung, berikut langkah-langkahnya:

  1. Musyawarah desa/kelurahan untuk menetapkan pendirian koperasi dan pengurus.

  2. Susun AD/ART sesuai regulasi koperasi Indonesia.

  3. Gunakan nama resmi: “Koperasi Desa Merah Putih [Nama Desa]” atau “Koperasi Kelurahan Merah Putih [Nama Kelurahan]”.

  4. Daftar online melalui portal resmi di merahputih.kop.id 

 

Kata Kunci: Koperasi Merah Putih, Koperasi Desa Merah Putih, KDMP, cara daftar koperasi merah putih, manfaat koperasi merah putih.

Ini Cara Meningkatkan Usaha Skala Mikro dan Kecil!

Ini Cara Meningkatkan Usaha Skala Mikro dan Kecil!

Menjalankan bisnis skala mikro dan kecil memiliki tantangan tersendiri. Banyak pemilik usaha menghadapi kendala dalam mengembangkan bisnis mereka, seperti keterbatasan modal, strategi pemasaran yang belum optimal, serta kurangnya akses kepelatihan dan jaringan bisnis. Jika Anda adalah seorang pemilik bisnis kecil yang ingin meningkatkan usaha Anda, artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang langkah-langkah efektif yang dapat Anda lakukan.

1. Meningkatkan Modal dan Mendapatkan Pendanaan

Modal merupakan faktor utama dalam mengembangkan bisnis. Berikut beberapa cara untuk mendapatkan pendanaan tambahan:

A. Menggunakan Modal Pribadi

Modal pribadi adalah sumber pendanaan paling mudah diakses. Jika Anda memiliki tabungan atau dana darurat, Anda bisa menggunakannya untuk menambah stok, membeli peralatan baru, atau meningkatkan produksi. Keuntungan dari modal pribadi adalah tidak adanya kewajiban membayar bunga atau membagi keuntungan dengan pihak lain.

Pendampingan KUR - Nextup ID

Pendampingan KUR – Nextup ID

B. Mengajukan Pinjaman Usaha

Jika modal pribadi tidak mencukupi, Anda bisa mempertimbangkan pinjaman usaha dari berbagai sumber:

  • Kredit Usaha Rakyat (KUR): Program pinjaman pemerintah dengan bunga rendah untuk UMKM.
  • Koperasi Simpan Pinjam: Alternatif lain yang menawarkan pinjaman dengan persyaratan lebih fleksibel.
  • Peer-to-Peer Lending: Fintech yang memungkinkan pinjaman dengan proses lebih cepat dibandingkan bank konvensional.

C. Mencari Hibah atau Bantuan Pemerintah

Banyak program pemerintah dan lembaga sosial yang memberikan hibah atau bantuan modal tanpa kewajiban mengembalikannya. Pastikan Anda mencari informasi terbaru tentang program ini di situs resmi pemerintah atau dinas terkait.

D. Mencari Investor atau Mitra Bisnis

Jika Anda memiliki produk atau layanan dengan potensi besar, mencari investor bisa menjadi pilihan. Investor bisa memberikan suntikan modal, sementara mitra bisnis dapat membantu memperluas jaringan pemasaran.

2. Menerapkan Strategi Pemasaran Digital untuk Meningkatkan Penjualan

Pemasaran digital yang efektif dapat meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan bisnis. Berikut beberapa strategi pemasaran yang bisa Anda terapkan:

Penerapan AI dalam Pemasaran Digital - Nextup ID

Penerapan AI dalam Pemasaran Digital – Nextup ID

A. Optimasi Digital Marketing

  • Media Sosial: Manfaatkan Facebook, Instagram, TikTok, dan WhatsApp Business untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
  • Marketplace: Daftarkan produk di Shopee, Tokopedia, dan Lazada untuk memperluas jangkauan pasar.
  • SEO dan Website: Buat website bisnis dan optimalkan SEO agar bisnis Anda muncul di halaman pertama pencarian Google.

B. Membangun Branding yang Kuat

Branding yang baik membuat bisnis lebih mudah dikenali dan dipercaya. Beberapa elemen penting dalam branding meliputi:

  • Logo dan desain kemasan yang menarik.
  • Konsistensi dalam pesan pemasaran.
  • Menunjukkan nilai unik dari produk atau layanan Anda.

C. Menggunakan Teknik Pemasaran Storytelling

Menceritakan kisah di balik produk atau bisnis Anda dapat membangun keterikatan emosional dengan pelanggan. Contohnya, membagikan cerita tentang bagaimana produk Anda dibuat atau pengalaman pelanggan yang puas.

3. Mengikuti Pelatihan dan Pendampingan Bisnis

Kurangnya pengetahuan dalam mengelola bisnis dapat menjadi penghambat pertumbuhan usaha. Oleh karena itu, pelatihan dan pendampingan sangat penting.

A. Pelatihan Manajemen Usaha

Pelatihan ini mencakup:

  • Manajemen keuangan dan arus kas.
  • Penyusunan strategi bisnis jangka panjang.
  • Peningkatan efisiensi operasional.

B. Mendapatkan Mentor atau Coach Bisnis

Mentor bisnis yang berpengalaman dapat membantu Anda menghindari kesalahan fatal dan memberikan wawasan untuk mengembangkan usaha.

C. Pelatihan Digital Marketing

Pelatihan ini mengajarkan cara:

  • Mengelola iklan berbayar di media sosial.
  • Membuat konten menarik untuk pemasaran digital.
  • Mengoptimalkan SEO agar bisnis muncul di halaman pertama pencarian Google.

4. Membangun Jaringan dan Relasi Bisnis untuk Meningkatkan Omset

Memperluas jaringan bisnis dapat membuka peluang baru. Berikut cara yang bisa Anda lakukan:

A. Bergabung dalam Komunitas UMKM

Komunitas bisnis dapat membantu Anda mendapatkan wawasan baru dan peluang kolaborasi. Banyak komunitas UMKM tersedia secara online maupun offline.

B. Menjalin Kemitraan dengan Supplier dan Distributor

  • Bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan harga bahan baku yang lebih murah.
  • Bermitra dengan distributor dan reseller untuk memperluas jangkauan pasar.
  • Melakukan kolaborasi dengan bisnis lain yang memiliki target pasar serupa.

C. Mengikuti Pameran atau Bazar

Mengikuti event seperti bazar UMKM dapat membantu Anda memperkenalkan produk ke lebih banyak pelanggan dan memperluas jaringan bisnis.

5. Melakukan Inovasi Produk dan Layanan agar Tetap Kompetitif

Inovasi sangat penting agar bisnis tetap relevan di pasar. Beberapa cara yang bisa dilakukan adalah:

A. Mengembangkan Produk Baru

  • Melakukan riset pasar untuk mengetahui tren terbaru.
  • Menambahkan varian produk yang menarik bagi pelanggan.
  • Menyesuaikan produk dengan kebutuhan dan permintaan pasar.

B. Meningkatkan Kualitas Produk

  • Menggunakan bahan baku yang lebih baik.
  • Memperbaiki desain atau kemasan agar lebih menarik.
  • Menawarkan produk yang lebih tahan lama atau memiliki manfaat tambahan.

C. Menyediakan Layanan Tambahan

  • Meningkatkan layanan pelanggan agar lebih responsif.
  • Menawarkan opsi pengiriman cepat atau gratis ongkir.
  • Menerapkan program loyalitas atau diskon bagi pelanggan setia.

6. Meningkatkan Efisiensi Operasional untuk Meningkatkan Profit

Efisiensi operasional dapat meningkatkan profitabilitas bisnis. Beberapa langkah yang bisa diterapkan:

A. Mengelola Stok dan Keuangan dengan Baik

  • Menggunakan sistem pencatatan stok agar tidak ada barang yang kehabisan atau menumpuk.
  • Menggunakan aplikasi pembukuan digital untuk mengontrol pemasukan dan pengeluaran.

B. Memanfaatkan Teknologi

  • Menggunakan aplikasi kasir digital untuk mempercepat transaksi.
  • Memanfaatkan e-wallet dan pembayaran digital agar transaksi lebih mudah.

C. Meningkatkan Produktivitas Tim

  • Memberikan pelatihan kepada karyawan agar lebih kompeten.
  • Menyusun SOP (Standard Operating Procedure) agar pekerjaan lebih terstruktur dan efisien.

Kesimpulan

Meningkatkan bisnis skala mikro dan kecil membutuhkan strategi yang tepat. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, Anda bisa memperkuat posisi bisnis Anda di pasar, meningkatkan penjualan, dan memperluas jaringan pelanggan. Pastikan Anda terus berinovasi, mengikuti tren pasar, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Dengan komitmen dan usaha yang konsisten, bisnis Anda dapat tumbuh lebih besar dan sukses di masa depan.

Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang pengembangan bisnis, pastikan untuk selalu mengikuti perkembangan tren industri dan memanfaatkan pelatihan yang tersedia. Semoga sukses dalam perjalanan bisnis Anda!